Bagikan:

JAKARTA - PT Industri Kereta Api (Persero) atau INKA mengajukan penyertaan modal negara (PMN) sebesar Rp965 miliar yang berasal dari cadangan investasi.

Dana tersebut akan digunakan untuk mengembangkan pabrik di Banyuwangi.

Direktur Utama INKA Eko Purwanto mengatakan, saat ini INKA memiliki dua pabrik yang berlokasi di Madiun dan Banyuwangi.

PMN yang diajukan tersebut akan digunakan untuk peningkatan kapasitas produksi pabrik Banyuwangi.

“PMN yang kami perlukan untuk peningkatan kapasitas saat ini untuk land produksi yang di banyuwangi sebesar Rp965 miliar, yang mana ini belum mampu kami lakukan untuk internal karena kapasitas INKA kemampuan INKA untuk saat ini masih sangat terbatas,” tuturnya dalam Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi XI DPR di Kompleks Parlemen, Jakarta, Senin, 1 Juli.

Menurut Eko, pengembangan pabrik Banyuwangi diperlukan karena perusahaan mengalami overload capacity akibat peningkataan permintaan. Terutama dari PT KAI dan anak usahanya.

Karena itu, Eko bilang, pengembangan pabrik menjadi sesuatu yang penting untuk INKA agar bisa memenuhi permintaan sarana perkeretaapian khususnya dari dalam negeri.

“Kapasitas ini menjadi permasalahan yang cukup penting bagi INKA sehingga dengan kebutuhan peningkatan, kebutuhan dari sarana perkeretaapian ini dengan peningkatan kapasitas. Kami siapkan nanti INKA bisa memenuhi kebutuhan yang ada di dalam negeri maupun nanti kami bisa melaksanakan mengembangkan dari pasar ekspor,” ucapnya.

Bahkan, kata Eko, pengembangan pabrik di Banyuwangi ini nantinya juga akan mendorong pembukaan lapangan pekerjaan.

“Menambah lapangan kerja karena dengan beroperasinya pabrik yang ada di banyuwangi ini sehingga kami bisa meraih, bisa menyiapkan pasar yang lebih luas baik yang di dalam negeri maupun yang di ekspor,” jelasnya.