Bagikan:

JAKARTA - PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) atau KAI Commuter menambah jumlah kereta impor dari perusahaan asal China, CRRC Sifang Co., Ltd sebanyak delapan unit. Penambahan ini dilakukan karena kebutuhan yang mendesak.

Sekadar informasi, sebelumnya KAI Commuter telah melakukan impor tiga unit kereta baru dari CRRC Sifang. Dengan begitu, jumlah kereta asal Negeri Tirai Bambu yang dipesan KAI Commuter menjadi total 11 unit.

Corporate Secretary KAI Commuter Anne Purba menjelaskan, penambahan impor kereta baru dari China ini dilakukan karena pihaknya batal meremajakan 19 rangkaian kereta dengan perusahaan pelat merah itu.

“Retrofitnya, kan, berubah ya, dari 19 menjadi 2 yang dari INKA jadi kita replace lah itu menjadi 8 yang baru (impor). Detailnya (alasan batal) kalian harus tanya INKA,” kata Anne saat ditemui di Gedung DPR RI, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin, 1 Juli.

Karena itu, Anne bilang, KAI Commuter pun memutuskan untuk menambah 8 rangkaian kereta baru impor dari CRRC Sifang. Alasannya, perusahaan mempertimbangkan ketepatan waktu pengantaran (delivery time) dan biaya yang harus dikeluarkan.

“Karena, kan, di sana begitu selesai data teknis yang dibutuhkan ditinggal produksi gitu,” ucapnya.

Alasan lainnya impor dari China, kata Anne, karena KAI Commuter sudah mendesain spesifikasi kereta secara rinci sesuai dengan pesanan sebelumya.

Jika memilih perusahaan berbeda, Anne mengatakan bahwa biaya yang dikeluarkan bakal bertambang lagi.

“Mungkin ada yang nanya ya kenapa akhirnya dari satu negara. Design keretanya itu kan kita desain satu tahun ini, kalau misalkan kita ngambil manufaktur yang beda lagi kita akan mendesain lagi,” tuturnya.

Anne memastikan, pihaknya sudah menandatangani kontrak dengan CRRC Sifang.

Namun, Anne bilang harus mengecek data terlebih dulu untuk bisa merinci biayanya.