JAKARTA - PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk (Bank Jatim) memperluas jaringan pasar usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) binaan dengan memfasilitasi mereka untuk mengikuti kegiatan Misi Dagang dan Investasi yang diinisiasi oleh Pemerintah Provinsi Jawa Timur dan Provinsi Bali.
“UMKM di Jawa Timur kini semakin pesat dan potensinya sangat besar. Sampai saat ini sudah ada lebih dari 9 juta UMKM di Jawa Timur,” kata Direktur Utama Bank Jatim Busrul Iman di Surabaya, Jawa Timur, dikutip dari Antara, Senin 1 Juli.
Busrul menuturkan, pihaknya terus berupaya membantu mengatasi permasalahan yang dihadapi oleh pelaku UMKM mulai dari akses pemasaran, pembiayaan, hingga pendampingan.
Terdapat beberapa UMKM binaan Bank Jatim yang ikut kegiatan itu yaitu produk keripik sayur dari UKM Ina Chips, tas rajut dari UKM Raci Craft, kopi luwak dari UKM Kopi Luwak Dampit, produk kerajinan tangan dari UKM Silhouette Crochet, dan tas kulit dari UKM Shailza Collection.
Produk-produk unggulan UMKM Binaan Bank Jatim tersebut diharapkan mampu memberikan manfaat sesuai kebutuhan masyarakat di daerah Bali.
Pejabat (Pj) Gubernur Jawa Timur Adhy Karyono menyebutkan Provinsi Jawa Timur dan Provinsi Bali telah mencetak sejarah baru dalam Misi Dagang sebab mencatatkan transaksi lebih dari Rp425 miliar.
“Bali menjadi provinsi tujuan pertama misi dagang pada 2024. Kami senang karena semangat pelaku usaha sangat tinggi dan ini merupakan rekor tertinggi transaksi selama ini,” ujarnya.
Baca juga:
Dalam misi dagang ini, Jawa Timur berhasil menjual berbagai komoditas dengan total Rp301,19 miliar yaitu pakan ikan dan udang, benih tanaman, rokok, mesin TTG, daging beku, beras, daging bebek, produk fashion, daging sapi, fillet Dori, gurita, makanan ringan, buah-buahan, mesin jahit, bawang merah, pupuk, kedelai,l dan kapulaga hijau.
Kemudian, Jawa Timur membeli komoditas dari Bali senilai Rp123,8 miliar meliputi kunyit kering, biji kopi, hasil perikanan, dan kelapa.
"Misi dagang ini menjadi ajang bagi para pelaku usaha dari Jatim dan Bali untuk bertemu serta menjalin kerja sama yang saling menguntungkan. Misi dagang juga menjadi peluang ekonomi baik bagi pelaku usaha,” kata Adhy.