JAKARTA - Pemprov DKI melalui BUMD Bank DKI bersama 19 bank daerah lainnya menyalurkan kredit modal usaha kepada pelaku UMKM sebesar Rp4 triliun.
Pembiayaan sindikasi ini disalurkan melalui perantara PT Permodalan Nasional Madani.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menuturkan, program pembiayaan kredit untuk pelaku usaha ini merupakan stimulus kepada mereka para pengusaha ultra mikro, mikro dan kecil untuk nantinya mereka dapat berkembang dengan menyuntikkan modal.
"Mekanisme permodalan ini menjadi unik, karena sindikasi dari begitu banyak bank bekerja bersama menyalurkan dan dikoordinasi oleh Bank DKI, lalu sampai itu di rakyat," kata Anies di Balai Kota DKI, Jakarta Pusat, Kamis, 2 November.
Sementara, Direktur Utama Bank DKI berharap perjanjian kredit sindikasi ini, dapat menjadi salah satu stimulus pertumbuhan perekonomian, khususnya pada pelaku UMKM di masa pandemi.
“Indonesia ini UMKM-nya 80 persen, jadi ini yang perlu kita bangun untuk membesarkan UMKM dan Bank DKI masuk di sana melalui Jakpreneur juga. UMKM butuh pelatihan dan pendampingan, selain itu UMKM juga sedang didorong untuk melakukan digitalisasi produk dan Bank DKI terlibat di dalamnya,” jelas Fidri.
BACA JUGA:
Belasan bank yang ikut membiayai sindikasi adalah Bank Papua, Bank Jatim, Bank Sumsel Babel, Bank Sumut, Bank Kalbar, Bank Jateng, Bank Kaltimtara, Bank Sulselbar, Bank Bali, Bank Sulteng, Bank Kalteng, Bank Bengkulu, dan Bank Maluku Malut untuk pembiayaan kovensional.
Lalu dari sisi pembayaran syariah diikuti oleh Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH), Bank Jatim, Bank Sumut, Bank Aceh Syariah, Bank Kalsel, Bank Kaltimtara, Bank Sumsel Babel, Bank DIY, Bank Riau, Bank Muamalat, dan Bank Sulselbar.