JAKARTA - Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Dwi Soetjipto memastikan proyek Forel-Baronang milik Medco E&P Natuna Ltd akan mulai on stream pada bulan Oktober 2024.
Sejatinya, proyek ini ditargetkan untuk beroperasi pada tahun 2023 yang lalu namun terkendala beberapa masalah sehingga on stream harus diundur pada tahun ini.
"InsyaAllah Oktober mungkin on stream. Dari tahun lalu harusnya tahun lalu kan," ujar Dwi kepada media saat ditemui di Gedung Kementerian ESDM, Rabu 26 Juni.
Asal tahu saja, proyek ini memiliki kapasitas produksi minyak sebesar 10.000 BOPD dan gas sebesar 43 MMSCFD.
DIkatakan Dwi kendala yang menjadi penyebab on stream proyek ini mundur adalah permasalahan keuangan yang dihadapi Medco saat pembangunan fasilitas Floating Storage Production and Offloading (FPSO) yang berada di lepas pantai.
"Kendala dari penyedia FPSO-nya. Jadi floating processing and storage offshorenya itu terkendala finansial sehingga mereka engga bisa menyelesaikan cepat dan harus disupport oleh Medco sendiri," beber Dwi.
Untuk informasi, kedua proyek ini memiliki total investasi sebesar 265,74 juta dolar AS atau setara dengan Rp4,3 triliun (kurs Rp16.424).
BACA JUGA:
Kepala Perwakilan SKK Migas Sumatra Bagian Utara (Sumbagut), Rikky Rahmat Firdaus mengatakan pada tahun 2024, target lifiting Kepri mencapai sekitar 17.491 BOPD.
Dikatakan Rikky, untuk mencapai target tersebut, SKK Migas dan Medco EP Natuna telah menetapkan program pengeboran yang masif. Medco EP Natuna telah melakukan pengeboran Ofshore sebanyak 8 sumur, Jumlah tersebut melampaui target yang ditetapkan 5 sumur atau mencapai 160 persen.
Diharapkan dari fasilitas produksi Forel dan Bronang yang sempat tertunda penyelesaiannya, dapat menambah produksi sebesar 10.000 BOPD dan 43 MMSCFD di kwartal III tahun 2024.