Bagikan:

JAKARTA - Nilai tukar rupiah pada perdagangan Selasa, 25 Juni 2024 diperkirakan akan bergerak melemah terhadap dolar Amerika Serikat (AS).

Mengutip Bloomberg, nilai tukar Rupiah hari Senin, 24 Juni 2024, Kurs rupiah di pasar spot ditutup menguat 0,34 persen di level Rp16.394 per dolar AS. Senada, kurs rupiah Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia (BI) ditutup naik 0,16 persen ke level harga Rp16.431 per dolar AS.

Direktur PT Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi menyampaikan Greenback terdorong oleh pembacaan PMI yang lebih kuat dari perkiraan, yang memicu kekhawatiran bahwa ketahanan ekonomi AS akan memberikan ruang bagi Federal Reserve untuk mempertahankan suku bunga tetap tinggi.

Ibrahim menyampaikan fokus minggu ini juga akan tertuju pada geopolitik, dengan debat presiden AS, pemungutan suara dalam pemilu Perancis dan data indeks harga PCE angka tersebut merupakan ukuran inflasi pilihan The Fed dan kemungkinan akan menjadi faktor dalam prospek suku bunga.

Dari sisi internal, Ibrahim menyampaikan penguatan nilai tukar rupiah berkaitan dengan respon pasar yang positif terhadap Dana Moneter Internasional (IMF), yang mengingatkan presiden dan wakil presiden terpilih Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka untuk berkomitmen menjaga defisit fiskal tetap berada di bawah 3 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB).

"IMF melihat fiskal Indonesia akan mengalami ekspansi pada 2024 dan 2025. Namun, IMF melihat defisit yang sedikit lebih kecil akan mendukung pertumbuhan dan bauran kebijakan yang lebih seimbang sekaligus menjaga ruang kebijakan untuk merespons risiko-risiko negatif," ujarnya dalam keterangannya, dikuip Selasa, 25 Juni.

Hal tersebut juga diaminin oleh pemerintah, melalui Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menegaskan defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) akan tetap dijaga di bawah 3 persen. Hal itu dinilai menjadi komitmen pemerintah dan akan dilanjutkan presiden terpilih Prabowo Subianto.

Sebagaimana diketahui, APBN kini menjadi perhatian serius bagi investor karena khawatir defisit akan menembus level 3 persen PDB melihat rencana belanja yang dilakukan.

Adapun saat ini penyusunan RAPBN 2025 telah dimulai. Terkait postur defisit yang dirancang dalam RAPBN 2025 sebesar 2,29 persen-2,82 persen PDB, Sri Mulyani menyebut, hal itu telah memperhitungkan makan bergizi gratis.

"IMF memahami Indonesia sedang mengejar agenda pertumbuhan yang ambisius dalam Visi Indonesia Emas untuk mencapai status negara berpenghasilan tinggi pada tahun 2045," ujarnya

Ibrahim menyampaikan hal ini didukung oleh belanja pemerintah (termasuk untuk pendidikan, program sosial, dan infrastruktur), reformasi kelembagaan (termasuk untuk meningkatkan pasar tenaga kerja, dunia usaha, dan sektor swasta), lingkungan hidup dan sektor keuangan, dan kebijakan industri, yang bertujuan untuk meningkatkan nilai tambah ekspor di sektor-sektor tertentu.

Ibrahim memperkirakan rupiah akan bergerak fluktuatif namun ditutup melemah pada perdagangan Selasa, 25 Juni 2024 dalam rentang harga Rp16.380 - Rp16.450 per dolar AS.