Bagikan:

JAKARTA - Nilai tukar rupiah pada perdagangan Senin, 19 Agustus 2024 diperkirakan akan bergerak menguat terhadap dolar Amerika Serikat (AS).

Mengutip Bloomberg, nilai tukar Rupiah hari Jumat, 16 Agustus 2024, Kurs rupiah di pasar spot ditutup naik 0,04 persen di level Rp15.693 per dolar AS. Sementara, kurs rupiah Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia (BI) ditutup melemah 0,18 persen ke level harga Rp15.716 per dolar AS.

Direktur PT.Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi menyampaikan para pedagang yakin bahwa Fed akan memangkas suku bunga pada 18 September, tetapi telah memperdebatkan besarnya pengurangan tersebut.

Peluang saat ini berada di 25 persen untuk pemotongan 50 basis poin yang sangat besar, turun dari 36 persen sehari sebelumnya, menurut FedWatch Tool dari CME Group.

"Data penggajian bulanan yang secara mengejutkan lemah di awal bulan telah mendorong peluang pemotongan yang lebih besar menjadi 71 persen," ujarnya dalam keterangannya, dikutip Senin, 19 Agustus.

Ibrahim menyampaikan, pasar kembali fokus pada geopolitik, di tengah peringatan serangan balasan dari Iran terhadap Israel atas pembunuhan seorang pemimpin Hamas di Teheran.

Selain itu, putaran negosiasi baru dimulai pada hari Kamis untuk mengamankan gencatan senjata dalam perang Gaza, bahkan ketika pasukan Israel melanjutkan serangan mereka di daerah kantong Palestina tersebut.

Pembicaraan yang telah diboikot oleh Hamas, diperpanjang dan akan dilanjutkan di ibu kota Qatar, Doha, pada hari Jumat.

Dari sisi dalam negeri, Pasar merespon positif terhadap pidato Presiden Joko Widodo (Jokowi), yang memamerkan sederet capaian infrastruktur yang telah dilakukan selama 10 tahun memimpin Indonesia dalam Pidato Kenegaraan di Sidang Tahunan MPR/DPR/DPD RI, Jumat, 16 Agustus.

Negara telah mampu membangun sebuah fondasi dan peradaban baru, dengan pembangunan Indonesia sentris yakni membangun dari pinggiran, dari desa, dan dari daerah terluar. Selama 10 tahun kepemimpinannya, negara telah membangun 366.000 kilometer jalan desa, dan 1,9 juta meter jembatan desa.

Selain itu, pemerintah di bawah kepemimpinannya juga telah membangun 2.700 kilometer jalan tol baru, 6.000 kilometer jalan nasional, 50 pelabuhan, dan bandara baru, serta 43 bendungan, dan 1,1 juta hektare jaringan irigasi baru.

Hasil dari pembangunan-pembangunan tersebut, menjadikan biaya logistik mengalami penurunan menjadi 14 persen di 2023 yang sebelumnya 24 persen.

Selain itu, daya saing Indonesia juga terkerek dari sebelumnya di posisi 34 menjadi 27 di 2024. Dan Indonesia mampu memperkuat persatuan lantaran akses lebih merata dan berkeadilan.

Peringkat Indonesia itu bahkan mengalahkan Inggris yang berada di peringkat 28, Malaysia yang berada di peringkat 34, Jepang yang di angka 38, Filipina di angka 52 dan Turki di 53.

Dikutip dari catatan IMD, peringkat daya saingnya didongkrak tinggi efisiensi bisnis (14), efisiensi pemerintah (23), dan performa ekonomi (24).

Ibrahim memperkirakan rupiah akan bergerak fluktuatif namun ditutup menguat pada perdagangan Senin, 19 Agustus 2024 dalam rentang harga Rp15.640 - Rp15.720 per dolar AS.