Bagikan:

JAKARTA - Di tengah badai pemutusan hubungan kerja (PHK) yang terjadi di industri tekstil dalam negeri, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengungkapkan akan ada perusahaan raksasa tekstil asal China yang akan membangun pabriknya di Indonesia.

"Menarik, ada 1 perusahaan garmen textil dari Tiongkok mau investasi di Indonesia. Tadi pagi dia datang ke saya, saya terima pagi di kantor," ujar Luhut dalam MINDialogue, Kamis 20 Juni.

Dengan adanya tawaran menarik tersebut, Luhut mengaku senang karena akan membuka lapangan pekerjaan yang luas hingga 108.000 pegawai. Perusahaan tersebut juga memastikan akan membangun fasilitas berupa mes atau btempat tinggal bagi karyawannya. Kendati demikian, Luhut belum membeberkan apa nama perusahaan tersebut.

"Itu dia mau bangun, kita usulkan tadi pagi di Kertajati," imbuh Luhut.

Lebih jauh Luhut mengatakan jika perusahaan tersebut tengah memasuki proses pembebasan lahan kemudian akan dilakukan groundbreaking. Untuk mempermudah hal tersebut Luhut telah menghubungi Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Agus Harimurti Yudhoyono untuk mengeluarkan status tanah kepada industri asal China tersebut.

"Saya telepon sama menteri ATR Agus, saya bilang eh Gus kau bisa selesaikan enggak, keluarkan status tanah itu? Bisa pak. Seminggu," kata dia.

Luhut memastikan pihaknya akan responsif terhadap kendala yang dihadapi oleh industri yang mau melakukan investasi. Apalagi, Indonesia memiliki target pertumbuhan ekonomi 6,5 hingga 7 persen maka perlu mendorong investasi yang berorientasi pada ekspor.

"(Perusahaan Tekstil) bilang perlu air, kita cari mana tempat air di Sukoharjo, atau di Bengawan Solo atau di Jatiluhur," pungkas Luhut.