Bagikan:

JAKARTA - CEO PT Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP) Alexander Barus buka suara terkait produk nikel milik PT CNGR Ding Xing New Energy yang berhasil menembus London Metal Exchange (LME).

Sebgai salah satu bursa yang tertua di dunia, kata dia, untuk masuk ke dalam LME bukanlah proses yang mudah.

Untuk itu, Alex mengungkapkan, kebanggannya atas raihan CNGR tersebut.

"Kita lihat sendiri CNGR yang ada di Morowali ini, menerakan satu teknologi baru dalam proses produksi nikelmate ini. Kenapa produksi nikel mate karena memang CNGR adalah perusahaan utama dunia yang memasok prekursor untuk baterai," ujarnya dalam Mining Zone yang dikutip Senin, 10 Juni.

Sejak tahun 2022, kata dia, CNGR juga getol memperbanyak penelitian sehingga pantas untuk masuk dalam jajaran perusahaan yang dapat memperdagangkan nikel di mata dunia.

Lebih jauh, Alex mengatakan, dalam memproduksi nikel, CNGR memperhatikan dampak lingkungan sehingga tidak hanya menggunakan teknologi Rotary Klin Electric Furnace (RKEF) tapi juga dryer klin.

"Mereka memandang lingkungan itu penting, jadi di samping rotary dia gunakan dryer klin yang standar top. Dalam furnacenya dia menggunakan oksigen sehingga proses furnising bersih dan juga kelihatan semua metal yang ada dalam nikel mereka dapatkan kembali, sehingga CNGR bisa produksi 99.9 persen nikel jadi high purity," beber Alex.

Nikel dengan kadar tinggi ini, kata dia, kemudian bisa digunakan untuk fine equipment seperti baterai, pesawat terbang dan berbagai produkmlainnya.

"Kemampuan mereka masuk ini kita bangga, dan secara bisnis akan jadi media kita untuk mendapatkan informasi tangan pertama dari LME," sambung Alex.

Alex berharap, keberadaan CNGR di LME dalam waktu dekat akan membawa dampak yang cukup besar dan memiliki pengaruh sehingga harga nikel tidak lagi dikendalikan oleh salah satu pihak.

"Kita harapkan sehingga harga dunia tidak lagi dikontrol di satu pihak saja tapi kita pun ikut pengaruhi. Dari sisi kemampuan kita masuk special nickel comunity in the world sudah terbukti," pungkas Alex.

Sebelumnya, melalui CNGR, London Metal Exchange (LME) menyetujui pencatatan merek nikel olahan pertama dari Indonesia, dengan kode "DX-zwdx" pada akhir Mei yang lalu.