Bagikan:

JAKARTA - Mantan Menteri Perdagangan Indonesia tahun 2020-2022, Muhammad Lutfi mengatakan jika ada beberapa pihak yang sengaja ingin menjatuhkan harga nikel.

Dengan campur tangan pihak tertentu ini menyebabkan anjloknya harga nikel di dunia.

Alasannya, kata dia, beberapa trader tidak menyukai jika industri dikuasai oleh China.

"Saya mempunyai teori sendiri bahwasannya ada orang yang tidak suka, trader yang tidak suka harga ini dimainkan oleh beberapa gelintir industri yang dikuasai oleh industri yang namanya orang-orang Tiongkok,” kata Lutfi dalam acara 'Blak-blakan Soal Mobil Nasional d Polemik LFP VS Nikel', Senin 29 Januari.

Dengan permainan dari beberapa pihak tersbut, dikatakan Luthfi menyebabkan harga nikel kenudian merosot di London Metal Exchange.

Salah satu perusahaan yang kemudian terjebak dalam situasi tersbut adalah Tsingshan Holding Grup yang merupakan salah satu produsen nikel di dunia.

"Tsingshan-nya mati. Yang di Hong Kong terpaksa jual macem-macem. Saya punya teori sendiri, ini ada orang yang gak suka emang sengaja dimatiin, di London Metal Exchange,” imbuh Lutfi.

Meski demikian Lutfi menegaskan dirinya tidak ingin berspekulasi terkait hal tersbut, namun tidak menutup kemungkinan ada pihak yang sengaja mempemainkan harga nikel dunia.

"Kita enggak mau berspekulasi. Market is market tapi bahwasannya ada orang-orang besar yang ingin mengontrol permainan ini, itu teori tersendiri. Tapi, sudahlah, kita gak usah ikut campur,” lanjut Lutfi.

Untuk itu, daripada melakukan spekulasi. Lutfi mendorong industri dalam negeri untuk kompak dalam menguasai pasokan, teknologi dan memahami permintaan pasar sehinga dapat bersaing dan tidak menyebabkan harga nikel semakin menurun.

Apalagi, kata dia, teknologi pengolahan nikel masih dikuasai pihak asing khususnya China.

"Hari ini, kita baru punya suplainya. Teknologinya dan demand-nya masih dikuasai oleh orang,” pungkas Lutfi.