Bagikan:

JAKARTA - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif memastikan pihaknya akan melakukan investigasi atas insiden blackout atau listrik padam yang terjadi di Pulau Sumatera pada Selasa, 4 Juni.

Arifin mengatakan, investigasi ini bertujuan untuk mengetahui penyebab terganggunya aliran listrik ke seluruh Pulau Sumatera.

Tak hanya itu, lanjut dia, penyelidikan juga dimaksudkan agar kejadian serupa tidak terulang kembali.

"Kita minta diinvestigasi dan mitigasi ke depannya supaya enggak terulang," ujar Arifin kepada media, Jumat 7 Juni.

Dikatakan Arifin, dalam investigasi ini pihaknya akan memfokuskan perhatian kepada keandalan peralatan-peralatan yang sudah lama agar dapat dilakukan evaluasi lebih lanjut.

"Keandalan peralatan-peraltan yang sudah lama itu perlu dievaluasi lagi," imbuh Arifin.

Selain melakukan investigasi secara langsung, Kementerian ESDM melalui Direktur Jenderal Ketenagalistrikan, Jisman Hutajulu juga telah menegur PT PLN (Persero).

"Pak Dirjen (Ketenagalistrikan) sudah berikan surat. Tim ESDM turun (melakukan investigasi)," pungkas Arifin.

Sebelumnya, terjadi gangguan pada jaringan transmisi SUTET 275 kV Linggau-Lahat, yang merupakan jaringan interkoneksi dan terhubung dengan sejumlah wilayah di Pulau Sumatera, Selasa, 4 Juni.  

General Manager PLN Unit Induk Distribusi Sumatera Selatan, Jambi, dan Bengkulu (UID S2JB) Adhi Herlambang mengatakan, upaya penormalan melibatkan penanganan pada 458 penyulang, 29.146 gardu distribusi, dan 4,3 juta pelanggan.

Kecepatan dan dedikasi dalam penanganan ini tidak hanya memastikan pemulihan pasokan listrik, tetapi juga menjaga tingkat keselamatan dan kualitas pekerjaan yang optimal oleh petugas PLN untuk memastikan layanan kelistrikan kembali normal.