Bagikan:

JAKARTA - Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Suharso Monoarfa menyampaikan untuk menurunkan angka defisit di kisaran 1,5 persen hingga 1,8 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB) bisa dengan memangkas belanja Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2025.

Menurut Suharso, untuk mencapai target defisit tersebut dapat dengan pengurangan pada belanja setidaknya 1 persen atau sekitar Rp230 triliun dari total APBN 2025.

"Ada belanja pusat yang ada beberapa kita bisa lakukan spacing sedikit pengurangan sedikit, kalau 1 persen itu kan kira-kira PDB 2025 hitungan kami sekitar Rp23.000 triliun, jadi (bakal dipangkas) sekitar Rp230 triliun jadi enggak terlalu besar," ungkapnya kepada awak media di Kompleks Parlemen RI, Rabu, 5 Juni.

Namun, Suharso menyampaikan hal tersebut masih memerlukan pembahasan lebih lanjut. "Ini kan masih dalam pembahasan pendahuluan nanti setelahnya ada tahapan berikutnya Keppres Presiden mengenai RKP official jadi basis penyusunan APBN, ini kan sedang mau dibahas" ucapnya.

Suharso berharap defisit dalam APBN 2025 dapat diturunkan hingga level 1,5 persen -1,8 persen. Hal tersebut diperlukan agar pemerintahan selanjutnya memiliki ruang fiskal yang lebih longgar.

“Kami berharap Bu Menkeu (Sri Mulyani Indrawati) dan Komisi XI, kalau memang itu disepakati, kita inginkan defisit itu bisa lebih turun lagi antara 1,5 persen sampai 1,8 persen sehingga ada ruang fiskal bagi pemerintahan yang akan datang kalau akan menggunakan pasal itu," ujarnya.

Suharso menjelaskan, angka tersebut merupakan gagasan murni dari dirinya agar pemerintahan yang baru memiliki ruang fiskal yang lebih longgar.

"Ini gagasan murni dari saya, dari Bappenas," ujarnya.

Dia menambahkan, defisit yang lebih rendah sangat dibutuhkan oleh pemerintahan baru agar ada ruang fiskal yang lebih longgar dalam menjalankan programnya.

"Memang kita akan bertemu dengan tim dari tempaknya pak Prabowo secara official supaya kita bisa lakukan sinkronisasi itu," tuturnya.