Bagikan:

JAKARTA - Investor dan juga miliarder James Simons meninggal dunia pada usia 86 tahun pada 10 Mei 2024. Dirinya juga merupakan ahli matematika dan pendiri hedge fund terkemuka di dunia Renaissance Technologies.

Melansir Reuters, Sabtu, 11 Mei, Jims Simons sapaan akrabnya memiliki kekayaan bersih sekira 31 miliar dolar AS atau Rp497 triliun (Rp16.046 per dolar AS) menurut Forbes.

Dengan kekayaan tersebut, pria kelahiran 25 April 1938 ini terkenal dermawan yang sering menyumbangkan miliaran dolar AS selama hidupnya untuk mendukung penelitian medis dan sains, pendidikan dan kandidat Partai Demokrat.

Pengelola dan Pendiri AQR Capital Management mengatakan bahwa Perdana Menteri Inggris Winston Churchill sempat menyebutkan James Simons sebagai orang yang hebat dan baik bahkan jarang terjadi pada orang lain.

Sebagai seorang ahli matematika, Simons terbiasa mengerjakan kumpulan data yang besar dan menemukan pola yang nyaman untuk memandu pembelian dan penjualan.

Ia mendirikan Renaissance pada tahun 1978 di East Setauket, New York, 70 mil sebelah timur Wall Street. Dia dengan cepat menciptakan cara baru untuk berinvestasi, meletakkan dasar perdagangan kuantitatif yang telah diterapkan oleh banyak perusahaan dalam beberapa tahun terakhir.

“Kami mempekerjakan fisikawan, matematikawan, astronom, dan ilmuwan komputer dan mereka biasanya tidak tahu apa-apa tentang keuangan,” kata Simons pada konferensi di New York tahun 2007.

“Kami belum merekrut Wall Street sama sekali,” tambahnya.

Di Wall Street, Simons dihormati dan juga sedikit ditakuti. Renaissance, yang Medallion Fund-nya memberikan pengembalian tahunan rata-rata lebih dari 60 persen selama tiga dekade, menjadi salah satu hedge fund paling sukses di dunia di bawah kepemimpinan Simons.

Dia pensiun sebagai CEO pada tahun 2010 dan mengundurkan diri sebagai ketua pada tahun 2021.

Simons merahasiakan bagaimana perusahaannya menghasilkan uang. Dia digambarkan sebagai seseorang yang memandang pasar sebagai kode yang harus dipecahkan, tulis penulis Wall Street Journal Gregory Zuckerman dalam bukunya tahun 2019, "The Man Who Solved the Market".

Sistem perdagangan Medallion mengandalkan pembelian dan penjualan yang bekerja sama untuk menghasilkan keuntungan tinggi dengan risiko rendah di seluruh kelas aset, sedemikian rupa sehingga pola biasanya tetap tersembunyi bagi pedagang lain.

Pada tahun 1994, Simons dan istrinya, Marilyn, mendirikan Simons Foundation, yang mendukung para ilmuwan dan organisasi di seluruh dunia dalam memajukan penelitian di bidang matematika dan ilmu-ilmu dasar.

Ia meninggalkan seorang istri, tiga anak, lima cucu, dan seorang cicit.

"Saya banyak mengerjakan matematika. Saya menghasilkan banyak uang, dan saya menyumbangkan hampir semuanya," kata Simons pada acara tahun 2022 untuk menghormati para pemenang Abel Prize yang dipilih atas pencapaian matematika mereka.