Bagikan:

JAKARTA - Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo mengungkapkan, perusahaan pelat merah mulai tahun ini sudah bisa memproduksi emas batangan sendiri. Bahkan, jumlahnya bisa mencapai 50 ton per tahun.

“Kita beruntung juga kita di ekosistem BUMN, mulai tahun ini nanti kita bisa memproduksi emas di Indonesia,” katanya di Kantor Pusat Pegadaian, Jakarta, Selasa, 7 Mei.

Pria yang akrab disapa Tiko ini menjelaskan, produksi emas batangan bisa dilakukan setelah smelter milik PT Freeport Indonesia (PTFI) di Gresik beroperasi.

Adapun smelter ini ditargetkan mulai produksi pada Mei 2024.

Tiko menjelaskan sebelumnya untuk memproduksi emas batangan atau emas bullion, Freeport perlu mengirim konsentrat terlebih dahulu ke Jepang. Setelah diproses lalu kembali didatangkan ke Indonesia.

“Jadi dulu bullion itu kan kalau zaman dulu, konsentratnya dikirim dari Freeport, dicetak di Jepang, dibalik lagi Indonesia. Nah mulai bulan Mei nanti insya Allah kita akan produksi emas di dalam negeri, di Manyar, Gresik, 50 ton per tahun,” tuturnya.

Menurut Tiko, rencana produksi ini perlu disambut dengan proses bisnis lanjutannya. Salah satunya dengan menghadirkan bank bullion.

“Jadi ya, saya udah bilang dari awal, Pak Damar (Dirut Pegadaian), nanti apalagi nanti udah ada bank bullion ya, mau kerja sama antara pegadaian dengan ekosistem yang MIND ID nanti, harus diperbaiki terus dan ditingkatkan sehingga kita tidak perlu lagi impor,” jelasnya.

Sebelumnya, Wamen BUMN Kartika Wirjoatmodjo menyakini investasi emas tidak akan meredup alias 'sunset', meskipun kondisi perekonomian global saat ini cukup menantang.

Bahkan, sambung dia, negara-negara besar seperti Amerika Serikat hingga China mulai memborong emas di tengah kondisi geopolitik yang tidak menentu saat ini.

“Saya percaya bahwa emas ini enggak sunset. Justru negara-negara besar China, Amerika, malah back to gold lagi. Karena dengan keadaan geopolitik yang semakin tidak terprediksi, dan aset yang juga naik turun harga, banyak Asset Management Company, orang-orang kaya yang kembali beli emas,” katanya di Kantor Pusat Pegadaian, Jakarta, Selasa, 7 Mei.

Dia bilang emas merupakan aset safe haven dan dapat menjadi aset investasi yang aman, ketika terjadi inflasi dan gejolak politik.

“(Emas) menjadi aset yang selalu aman dan bahkan bisa menjadi salah satu pilihan investasi yang tahan terhadap inflasi dan tahan terhadap gejolak politik,” jelasnya.