JAKARTA - Nilai tukar rupiah pada perdagangan Rabu, 8 Mei 2024 diperkirakan akan bergerak menguat terhadap dolar Amerika Serikat (AS).
Mengutip Bloomberg, nilai tukar Rupiah hari Selasa, 7 Mei 2024, Kurs rupiah spot di tutup melemah 0,13 persen ke level Rp16.046 per dolar AS. Senada, kurs rupiah Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia (BI) ditutup turun 0,18 persen ke level harga Rp16.054 per dolar AS.
Direktur PT.Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi menyampaikan fokus minggu ini adalah pada komentar dari beberapa pejabat Fed mengenai jalur suku bunga, terutama setelah data nonfarm payrolls yang lebih lemah dari perkiraan membuat para pedagang sekali lagi mulai memperkirakan penurunan suku bunga oleh bank sentral.
"Namun gagasan ini tidak memberikan banyak dukungan terhadap mata uang Asia, mengingat The Fed masih diperkirakan akan mulai menurunkan suku bunganya pada bulan September," jelasnya dalam keterangan resminya, dikutip Rabu, 8 Mei.
Selain itu, Pasar sekarang menantikan data lebih lanjut mengenai inflasi Jepang dan pertumbuhan upah untuk mengukur apakah Bank of Japan akan menaikkan suku bunga lebih lanjut tahun ini, yang diharapkan dapat memberikan sedikit keringanan terhadap mata uang Jepang.
Dari sisi internal, Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mencatat posisi utang pemerintah mencapai Rp8.262,10 triliun per akhir Maret 2024, setara dengan 38,79 persen terhadap produk domestik bruto (PDB) Indonesia. .
Adapun posisi utang tersebut menurun jika dibandingkan dengan posisi pada Februari 2024 yang tercatat sebesar Rp8.319,2 triliun, setara dengan 39,06 persen terhadap PDB.
Sedangkan, rasio utang pada Maret 2024 terjaga di bawah batas aman 60 persen PDB sesuai UU No. 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara serta lebih baik dari yang telah ditetapkan melalui Strategi Pengelolaan Utang Jangka Menengah tahun 2024-2027 di kisaran 40 persen.
Jika dirincikan, mayoritas utang pemerintah per akhir Maret 2024 berasal dari dalam negeri dengan proporsi sebesar 71,52 persen. Hal ini sejalan dengan kebijakan umum pembiayaan utang untuk mengoptimalkan sumber pembiayaan dalam negeri dan memanfaatkan utang luar negeri sebagai pelengkap.
Sementara berdasarkan instrumen, komposisi utang pemerintah sebagian besar berupa Surat Berharga Negara (SBN) yang mencapai 88,05 persen.
BACA JUGA:
Tercatat, per akhir Maret 2024, lembaga keuangan memegang sekitar 43,4 persen kepemilikan SBN domestik, terdiri dari perbankan 24,8 persen dan perusahaan asuransi dan dana pensiun sebesar 18,6 persen.
Sementara itu, kepemilikan SBN domestik oleh Bank Indonesia (BI) adalah sebesar 21,3 persen yang antara lain digunakan sebagai instrumen pengelolaan moneter.
Di sisi lain, Kemenkeu mencatat, asing hanya memiliki SBN domestik sekitar 14,2 persen, termasuk kepemilikan oleh pemerintah dan bank sentral asing.
Ibrahim memperkirakan rupiah akan bergerak fluktuatif namun ditutup menguat pada perdagangan Rabu, 8 Mei 2024 dalam rentang harga Rp16.000 - Rp16.080 per dolar AS.