Bagikan:

JAKARTA - Nilai tukar rupiah pada perdagangan Kamis, 8 Agustus diperkirakan akan bergerak menguat terhadap dolar Amerika Serikat (AS).

Mengutip Bloomberg, nilai tukar Rupiah hari Rabu, 7 Agustus 2024, Kurs rupiah di pasar spot ditutup naik 0,80 persen di level Rp16.035 per dolar AS. Sementara, kurs rupiah Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia (BI) ditutup menguat 0,51 persen ke level harga Rp16.100 per dolar AS.

Direktur PT Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi menyampaikan pelemahan perdagangan carry dikombinasikan dengan data pekerjaan AS yang lebih lemah dari perkiraan pada hari Jumat, dan laba yang mengecewakan dari perusahaan teknologi besar memicu aksi jual ekuitas global, yang semakin memperkuat pelemahan tersebut.

"Para pedagang sekarang mengharapkan pelonggaran sebesar 110 basis poin (bps) tahun ini dari Fed, memperkirakan peluang hampir 70 persen dari pemotongan 50 bps pada bulan September, turun dari 85 persen pada hari Senin, menurut alat CME FedWatch," ujar Ibrahim, dalam keterangannya, dikutip Kamis, 8 Agustus.

Namun para pembuat kebijakan bank sentral AS pada hari Senin menolak anggapan bahwa data pekerjaan Juli yang lebih lemah dari perkiraan berarti ekonomi sedang dalam resesi, tetapi juga memperingatkan bahwa Fed perlu memangkas suku bunga untuk menghindari hasil seperti itu.

Dari sisi dalam negeri, Bank Indonesia (BI) mengatakan posisi cadangan devisa Indonesia pada akhir Juli 2024 tercatat sebesar 145,4 miliar dolar AS, meningkat dibandingkan dengan posisi pada akhir Juni 2024 sebesar 140,2 miliar dolar AS. Kenaikan posisi cadangan devisa ini terutama dipengaruhi oleh penerbitan sukuk global pemerintah serta penerimaan pajak dan jasa.

Posisi cadangan devisa pada akhir Juli 2024 setara dengan pembiayaan 6,5 bulan impor atau 6,3 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah, serta berada di atas standar kecukupan internasional sekitar tiga bulan impor.

Bank Indonesia menilai cadangan devisa tersebut mampu mendukung ketahanan sektor eksternal serta menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan. Ke depan, BI memandang cadangan devisa tetap memadai sehingga dapat terus mendukung ketahanan sektor eksternal.

Prospek ekspor yang tetap positif serta neraca transaksi modal dan finansial yang diperkirakan tetap mencatatkan surplus sejalan persepsi positif investor terhadap prospek perekonomian nasional dan imbal hasil investasi yang menarik, mendukung tetap terjaganya ketahanan eksternal.

Bank Indonesia juga terus memperkuat sinergi dengan pemerintah dalam memperkuat ketahanan eksternal sehingga dapat menjaga stabilitas perekonomian dalam rangka mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.

Ibrahim memperkirakan rupiah akan bergerak fluktuatif namun ditutup menguat pada perdagangan Kamis, 8 Agustus 2024 dalam rentang harga Rp15.980 - Rp16.050 per dolar AS.