Bagikan:

JAKARTA - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir meminta PT Pupuk Indonesia (Persero) untuk mengamankan rantai pasok bahan baku di tengah memanasnya konflik geopolitik Iran-Israel.

Menurut Erick, Pupuk Indonesia bisa mengamankan bahan baku dari luar negeri demi memastikan ketersediaan pupuk di Tanah Air. Mengingat pupuk sangat krusial bagi ketahanan pangan.

“Supply chain untuk pupuk kita harus tingkatkan. Seperti apa? Yang namanya kebutuhan daripada bahan pasok untuk pupuk itu sendiri, seperti potash, phospat, dan lain-lainnya,” kata Erick kepada awak media, saat ditemui di Jakarta Pusat, ditulis Minggu, 21 April.

Di sisi lain, Erick mengaku meski di tengah memanasnya geopolitik global saat ini, pihaknya masih berupaya mencari investor-investor untuk masuk ke dalam industri bahan baku pupuk.

“Dan kita sendiri sudah hampir dua tahun untuk mencari investasi di bidang bahan baku ini. Jadi lebih ke bahan baku security-nya,” ujarnya.

Lebih lanjut, Erick menegaskan gejolak geopolitik tak boleh menghentikan BUMN dalam melakukan ekspansi bisnis.

“Justru dengan situasi seperti ini saya sudah ingatkan kita jangan slowing down, justru kita harus agresif. Siapa tahu di tengah kondisi seperti ini ada opportunity karena Indonesia dilihat salah satu negara yang stabil secara pertumbuhan ekonomi dan juga politik,” tutur Erick.

Selain mencari peluang bisnis di luar negeri, Erick juga mendorong Pupuk Indonesia segera menuntaskan pekerjaan rumah (PR) yang telah diberikan yakni membangun produksi pupuk di kawasan Indonesia Timur.

“Kalau kita lihat mapping-nya kan di Kalimantan ada, Jawa ada, Sumatera, tetapi di Timur kan belum. Makanya ada pengembangan juga pabrik pupuk di wilayah Indonesia Timur,” tutur Erick.

Sekadar informasi, Pupuk Indonesia melalui anak usahanya, PT Pupuk Kalimantan Timur (PKT) sedang menggarap proyek pabrik pupuk di Kawasan Industri Terpadu Fakfak, Papua Barat.

Dimana pabrik tersebut ditargetkan beroperasi penuh pada 2028 dan dapat memasok 70 hingga 80 persen atau sekitar 4,5 hingga 5 juta ton kebutuhan pupuk nasional.