Bagikan:

JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto buka suara terkait penyebab pelemahan nilai tukar Rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) salah satunya akibat memanasnya konflik Iran dengan Israel.

Di sisi lain, Airlangga mengatakan pelemahan nilai tukar Rupiah lebih baik jika dibandingkan dengan beberapa mata uang negara lain seperti Malaysia dan China lantaran fundamental perekonomian Indonesia relatif lebih baik.

"Terkait indeks Rupiah, kita lihat kalau kita bandingkan dengan berbagai negara lain, relatif tentunya kita sedikit lebih baik dari Malaysia juga China," kata Airlangga usai acara Halal Bihalal di Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Jakarta, Selasa, 16 April.

Airlangga menyampaikan pelemahan kurs Rupiah lebih dalam jika dibandingkan won Korea Selatan (Korsel) dan baht Thailand.

"Yang lebih baik dari kita salah satunya Korsel dan Thailand. Jadi kita tidak yang terdampak tinggi, tapi banyak negara yang lebih terdampak dari kita karena fundamental ekonomi kita relatif baik," ucapnya.

Berdasarkan data RTI pukul 15.35 WIB, pelemahan rupiah terhadap dolar AS memang yang paling dalam di antara mata uang lainnya.

Adapun pergerakan dolar AS hari ini kompak menguat terhadap mata uang lainnya.

Seperti pada terhadap Rupiah menguat 0,54 persen, terhadap Dolar Australia menguat 0,37 persen, terhadap Euro menguat 0,12 persen, terhadap Poundsterling menguat 0,03 persen, terhadap Yuan menguat 0,47 persen, terhadap Yen menguat 0,20 persen, dan terhadap Dolar Singapura menguat 0,12 persen.