JAKARTA - Nilai tukar rupiah berhasil menguat pada perdagangan Kamis 16 Januari sore ini. Mengutip Bloomberg, rupiah berhasil ditutup ke level Rp 13.642 per dolar AS. Posisi ini menguat 52 poin atau 0,38 persen dibanding penutupan hari sebelumnya.
Kepala Riset PT Monex Investindo Futures Ariston Tjendra kepada VOI mengatakan, penguatan rupiah atas dolar AS masih karena sentimen positif dari penandatanganan kesepakatan dagang AS China.
"Dan ditambah tingkat imbal hasil obligasi AS yang sedang menurun," tuturnya
Deputi Gubernur BI Dody Budi Waluyo menuturkan, penguatan rupiah yang terus terjadi sejak awal 2020 masih sesuai fundamental ekonomi, karena perbaikan sejumlah indikator ekonomi domestik.
Pelaku pesar merespon sentimen menjelang pengumuman pertumbuhan ekonomi kuartal IV 2019 yang diyakini BI akan lebih baik dibanding kuartal III 2019 yang sebesar 5,02 persen.
Selain itu, kata Dody, penurunan drastis defisit neraca perdagangan menjadi 3,2 miliar dolar AS pada 2019 dibanding 8 miliar dolar AS pada 2018 juga menjadi katalis positif yang menguatkan rupiah.
"Inflasi 2019 juga terkendali. Banyak faktor tersebut yang membuat rupiah menguat dan masih sesuai fundamental," ujar dia.