YOGYAKARTA - Pernahkah kalian mendengar istilah teori perilaku konsumen? Pasalnya, perilaku konsumen adalah salah satu cara yang amat efektif guna menyusun strategi pemasaran produk yang bakal kalian tawarkan.
Dengan kita memahami perilaku konsumen, kalian bakal bisa menentukan dengan tepat step-step yang mesti kalian lakukan supaya produk diterima oleh pasar.
Pengertian Teori Perilaku Konsumen
Seperti yang kita ketahui, konsumen adalah orang atau kelompok yang menggunakan barang dan jasa guna kepentingan pribadi, masyarakat, keluarga maupun makhluk lain dan tidak untuk diperjual belikan lagi. Artinya konsumen merupakan orang yang mengambil nilai manfaat dari barang dan jasa.
Sebelum mengkonsumsi barang dan jasa tersebut, konsumen melewati beberapa tahapan. Di antara tahapan tersebut, kita perlu buat memahami definisi sikap konsumen. Sebagaimana definisi istilah-istilah lain, sikap konsumen memperoleh banyak atensi dari ahli-ahli di bidangnya. Buat memahami secara obyektif, berikut ini pendapat sebagian ahli mengenai definisi perilaku konsumen:
1. John C. Mowen dan Michael Minor
Kedua tokoh ini menerangkan kalau sikap konsumen memaparkan tentang seorang konsumen berproses dalam memastikan keputusan terhadap suatu produk, mulai dari menerima, membeli, menggunakan, serta menentukan barang dan jasa yang digunakan.
2. Philip Kotler and Kevin Keller
Sikap konsumen ialah bagaimana seseorang baik secara individu ataupun kelompok dalam memperhitungkan, memilih, membeli, menggunakan, sampai melakukan evaluasi suatu produk dalam rangka memenuhi kebutuhan mereka.
3. Leon Schiffman dan Leslie Kanuk
Perilaku konsumen bagi mereka berdua ialah bagaimana seorang konsumen membuat keputusan hingga mereka ingin membelanjakan sumber daya yang mereka miliki buat memperoleh apa yang mau mereka konsumsi. Sumber daya tersebut meliputi waktu, duit, dan tenaga.
Dengan demikian, teori perilaku konsumen ialah suatu teori berupa riset yang mempelajari bagaimana seorang konsumen mencari, memilihan, membeli, memakai, dan mengevaluasi produk serta jasa buat penuhi kebutuhan serta kemauan mereka. Perilaku konsumen jadi dasar untuk konsumen buat membuat keputusan pembelian suatu produk.
Panjangnya proses yang dilalui oleh konsumen dalam berperilaku tergantung pada tipe barang dan jasa yang hendak dipilih. Produk yang mempunyai bernilai jual rendah pastinya melalui proses pengambilan keputusan yang relatif lebih gampang dibandingkan dengan produk yang bernilai jual lebih tinggi.
Kalian, pastikan produk-produk yang Kalian konsumsi ialah bahan-bahan yang halal ya.
Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen
Bila boleh diasumsikan, tiap konsumen senantiasa menginginkan kepuasan ataupun utility dalam tiap kegiatan konsumsi yang dilakukan. Utility maksudnya produk tersebut mempunyai fungsi membantu, bermanfaat, serta menguntungkan.
Bila dilihat dari sudut pandang ekonomi, utility bisa dimaknai selaku manfaat produk saat dikonsumsi. Dengan kata lain, kepuasan bisa dikatakan puas bila konsumen merasa tertolong dengan produk yang Kalian berikan. Oleh sebab itu, konsumen mempunyai sikap tertentu sehingga mereka bisa mengambil manfaat secara maksimal dari transaksi jual-beli yang dilakukan.
Ada beberapa hal yang bisa pengaruhi sikap konsumen, di antaranya yaitu selaku berikut:
I. Pribadi
Sikap konsumen bisa didetetapkan dari pribadi orang tersebut. Misalkan saja faktor umur, psikologi, kesehatan, kepribadian, gaya hidup, keadaan ekonomi, jabatan, serta konsep diri dari konsumen tersebut.
Tahapan psikologi seorang dalam mengkonsumsi produk dapat saja dipengaruhi oleh kematangan berfikir serta kedewasaan seseorang, jabatan menunjukkan tingkatan kesejahteraan serta gaya hidup seseorang, kesehatan mempengaruhi apa saja yang boleh serta tidak boleh dimakan ataupun diminum.
II. Sosial
Kelompok sosial terdiri dari keluarga, lingkungan tempat tinggal, teman pergaulan, serta masyarakat. Aspek ini mempunyai pengaruh yang lumayan besar dalam membentuk perilaku konsumen sebab seseorang dibesarkan di dalam lingkungan yang bagaimana. Perihal tersebut berpengaruh terhadap caranya mengkonsumsi suatu produk.
Misalkan saja seorang yang dibesarkan dalam keluarga yang cermat dalam perihal keuangan bakal cenderung mendahulukan prioritas sehingga bisa menekan pengeluaran yang dirasa kurang perlu. Sedangkan itu seorang yang dibesarkan dalam area yang suka kuliner, cenderung menikmati berbagai ragam kuliner buat menuntaskan rasa penasarannya.
III. Kebudayaan
Aspek kebudayaan dikatakan mempunyai pengaruh yang sangat luas dibandingkan faktor-faktor lain. Sebagaimana yang kita terima pada pendidikan karakter di sekolah, ketertiban bisa membentuk kebiasaan. Kebiasaan bisa membentuk sifat. Sifat bisa membentuk kepribadian. Serta kepribadian yang dibudayakan bisa membentuk nasib seseorang.
Dari sini bisa kita pahami kalau, kedudukan budaya sangat mempengaruh perilaku, kemauan, naluri, cara berfikir, persepsi, nilai, serta preferensi seseorang. Contoh budaya Timur yang mengajarkan buat berpakaian tertutup menjadikan konsumen banyak yang suka membeli pakaian tertutup, masyarakat Jawa yang terbiasa makan dengan memakai tangan tanpa sendok membuat makanan sambal ala penyetan laris.
IV. Psikologi
Aspek ini dipengaruhi oleh kemauan seorang buat diakui, dianggap ada, serta diterima lingkungan. Sebagian perihal psikologis yang pengaruhi sikap konsumen yaitu semacam motivasi, kepercayaan diri, self esteem, proses belajar, serta lain-lain.
Selain itu baca juga: “Perlindungan Konsumen Perlu jadi Prioritas Utama bagi PUJK”.
Jadi setelah mengetahui teori perilaku konsumen, simak berita menarik lainnya di VOI.ID, saatnya merevolusi pemberitaan!