JAKARTA - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menjalin kerja sama pendidikan dan pelatihan vokasi industri dengan Malikal Zentrum Institute (MZI) yang merupakan representasi dari lembaga Senior Experten Service (SES) Jerman di Indonesia.
Kerja sama tersebut diimplementasikan melalui penandatanganan nota kesepahaman atau MoU tentang pengembangan pendidikan dan pelatihan vokasi industri yang diwakili oleh Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri (BPSDMI) Kemenperin.
Kepala BPSDMI Masrokhan menilai, kerja sama itu bertujuan agar SDM yang dihasilkan unit pendidikan vokasi Kemenperin bisa memasuki pasar tenaga kerja Jerman.
"Selanjutnya, untuk meningkatkan kompetensi tenaga pengajar dengan berbagi (sharing) keahlian dan keterampilan dari expert Jerman yang kami laksanakan melalui program SES dan Ausbildung yang difasilitasi oleh MZI," ujar Masrokhan melalui keterangan resminya, Jumat, 5 April.
Masrokhan mengatakan ruang lingkup kerja sama tersebut, yakni diselenggarakannya pelatihan persiapan mengikuti program Ausbildung di Jerman bagi alumni unit pendidikan vokasi Kemenperin serta promosi peluang kerja di industri Jerman.
Adapun Ausbildung adalah sebuah program untuk mencetak SDM profesional spesialis sesuai standar kebutuhan industri terkini di Jerman. Durasi program Ausbildung kurang lebih selama tiga tahun, yaitu tergantung dengan jurusan atau bidang keahlian yang dipilih.
Menurut Masrokhan, ada 348 jurusan atau bidang keahlian Ausbildung yang dapat diikuti oleh peserta pelatihan. Selama mengikuti program itu, peserta akan dibimbing oleh mentor profesional bersertifikat Meister dan pada pertengahan dan akhir program peserta wajib mengikuti ujian kompetensi untuk memastikan keahlian sesuai standar industri Jerman.
Dia berharap, melalui kerja sama ini bisa menjadi pionir bagi kerja sama lainnya untuk peningkatan kualitas vokasi industri di Tanah Air.
BACA JUGA:
"Saya berharap, akan banyak program kerja sama yang berlanjut setelah penandatanganan MoU ini. Unit pendidikan dapat memanfaatkan dan meningkatkan kompetensinya melalui SES, sedangkan alumni yang berminat dapat belajar dan bekerja di Jerman melalui program Ausbildung," katanya.
Sementara itu, Direktur Malikal Zentrum Institute (MZI) Adam Pamma mengatakan, nota kesepahaman yang dijalin juga membuka peluang fasilitasi rintisan kerja sama unit pendidikan vokasi Kemenperin dengan unit pendidikan dan industri di Jerman.
Malikal menilai, hal itu dapat meningkatkan daya saing serta kualitas SDM industri di mata dunia.
"Kami berharap, nota kesepahaman yang kami tanda tangan ini dapat segera ditindaklanjuti melalui langkah-langkah yang lebih konkret. Kami berterima kasih karena telah dilibatkan dalam kerja sama terkait pengembangan SDM industri di Indonesia," tuturnya.