Jasa Marga Prediksi 1,8 Juta Kendaraan Keluar Jabotabek saat Periode Mudik Lebaran 2024
Jalan tol ilustrasi (Foto: dok. Antara)

Bagikan:

JAKARTA - PT Jasa Marga (Persero) Tbk (JSMR) memprediksikan ada sebanyak 1.862.715 kendaraan yang keluar dari kawasan Jabodetabek selama periode mudik Lebaran 2024.

Direktur Utama Jasa Marga Subakti Syukur mengatakan, peningkatan kendaraan yang meninggalkan Jabodetabek mencapai 5,94 persen dibandingkan mudik Lebaran 2023.

"Volume lalu lintas pada arus mudik H-7 sampai dengan H+2 Lebaran yang jatuh pada periode 3-11 April 2024, kami prediksi mencapai 1,86 juta kendaraan yang akan meninggalkan Jabodetabek melalui 4 gerbang tol (GT) utama, yaitu GT Cikampek Utama, GT Kalihurip Utama, GT Ciawi dan GT Cikupa," ujar Subakti dalam rapat dengar pendapat (RDP) dengan Komisi VI DPR RI di Gedung Parlemen Senayan, Jakarta, dikutip Kamis, 4 April.

"Ini meningkat sekitar 5,94 persen atau mendekati 6 persen dibandingkan Lebaran 2023 lalu serta lebih tinggi 54,13 persen jika dibandingkan dengan volume lalu lintas normal," sambungnya.

Subakti menyebut, pihaknya memprediksi puncak arus mudik Lebaran yang melewati ruas tol akan terjadi pada 6 April 2024.

"Sedangkan, puncak arus mudik diprediksi terjadi di H-4 atau 6 april 2024 dengan volume lalu lintas mencapai 259.087 kendaraan atau naik 0,03 persen terhadap Lebaran 2023," katanya.

Sementara untuk volume lalu lintas pada saat arus balik, Jasa Marga memprediksi ada sekitar 1.920.976 kendaraan yang akan kembali ke Jabodetabek melalui 4 gerbang tol utama tadi.

"Volume lalu lintas pada arus balik yaitu H+1 sampai dengan H+7 Lebaran yang jatuh pada 10-18 April 2024 diprediksi akan mencapai 1,92 juta kendaraan yg akan kembali ke Jabodetabek. Ini meningkat sekitar 4,19 persen dibandingkan Lebaran 2023 serta lebih tinggi 60,55 persen jika dibandingkan lalu lintas normal," tuturnya.

Lebih lanjut, kata Subakti, pihaknya juga memprediksi puncak arus balik akan terjadi pada H+4 Lebaran atau 15 April 2024 dengan volume lalu lintas mencapai 300.722 kendaraan. Angka ini meningkat sebesar 13,2 persen jika dibandingkan Lebaran 2023 atau naik 131 persen terhadap lalu lintas normal.

"Jadi, pada saat puncak arus balik nanti memang akan terjadi lonjakan cukup tinggi yang harus kami layani pada saat akan masuk ke Jabodetabek," imbuhnya.