Bagikan:

JAKARTA - Praktisi pasar modal dan Dosen Magister Universitas Atma Jaya Hans Kwee mengatakan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) berpeluang menguat pada tahun ini, seiring dengan imbal hasil (yield) dari Surat Berharga Negara (SBN) yang semakin menarik.

Selain itu, lanjutnya, potensi penguatan rupiah dipengaruhi juga oleh mulai terkendalinya inflasi di level yang rendah.

“Strategi trading dapat dilakukan dengan membeli instrumen saham ketika koreksi, dan menanti momentum penjualan saat ada kepastian pemotongan suku bunga,” ujar Hans dikutip dari ANTARA, Kamis, 28 Maret.

Sementara itu, Ekonom Senior and Co-Founder ISED dan Associate Faculty LPPI, Ryan Kiryanto memperkirakan perbaikan ekonomi Indonesia akan berlanjut ditopang oleh meningkatnya permintaan domestik.

“Dalam jangka menengah, prospek perbaikan ekonomi akan berlanjut dengan stabilitas tetap terjaga, sehingga mendukung kebangkitan ekonomi nasional menuju Indonesia maju,” ujar Ryan.

Dalam kesempatan sama, Direktur Utama MNC Sekuritas Susy Meilina menjelaskan acara Investor Gathering & Corporate Forum 2024 yang mengangkat tema “Embrace the Transformation Opportunities" bertujuan untuk menilai beragam peluang investasi yang menguntungkan di pasar modal.

Pihaknya berharap acara ini dapat memberikan update kondisi ekonomi dan investasi pada tahun 2024 kepada investor, sebagai upaya mendukung pengembangan pasar modal Indonesia.

“Per Desember 2023, jumlah investor MNC Sekuritas naik hampir 20 ribu investor. Kelompok usia 25 sampai 34 tahun mendominasi profil investor, diikuti kelompok usia 35 sampai 54 tahun,” ujar Susy.

Dalam akhir sesi acara, dilakukan penyerahan simbolis donasi program Sharia Investment Festival 2024 kepada Chief Fundraising Officer Rumah Zakat Didi Sabir, yang mana donasi yang terkumpul merupakan infak saham atau uang yang berasal dari kontribusi investor MNC Sekuritas yang akan disalurkan ke Yayasan Anak Yatim Rumah Zakat Indonesia.