JAKARTA - Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengatakan Pelabuhan Wani yang telah diresmikan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Palu, Sulawesi Tengah, memiliki kapasitas layanan kargo sebesar 82.000 ton per tahun.
“Dengan dilakukannya pembangunan ini, maka Pelabuhan Wani memiliki kapasitas layanan kargo sebesar 82.000 ton per tahun dan dapat melayani kapal terbesar 6.000 DWT (Dead weight Tonnage),” kata Budi dikutip dari ANTARA, Rabu, 27 Maret.
Budi mendampingi Presiden RI Joko Widodo meresmikan dua pelabuhan di kawasan Teluk Palu, Sulawesi Tengah, yakni Pelabuhan Wani dan Pelabuhan Pantoloan setelah dilakukan rehabilitasi pasca diterjang gempa bumi pada tahun 2018.
Peresmian kedua pelabuhan tersebut dipusatkan di Pelabuhan Wani daerah tersebut.
Budi dalam keterangan resmi di Jakarta, Rabu menjelaskan pembangunan Pelabuhan Wani dimulai sejak 22 April 2022 hingga 30 Desember 2023. Lingkup pekerjaannya meliputi pembangunan dermaga sepanjang 150 meter, Trestle (jalan/akses dari dermaga menuju darat) sepanjang 28 meter, gedung kantor, garasi kapal negara, serta Masjid.
Sedangkan untuk Pelabuhan Pantoloan, pembangunan dimulai sejak tanggal 30 September 2021 sampai 22 November 2022. Lingkup pekerjaannya meliputi rehabilitasi trestle sepanjang 93 meter, pembangunan dermaga sepanjang 169 meter, perpanjangan struktur atas dermaga, serta gedung kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) seluas 1.500 meter persegi.
“Saat ini, pelabuhan tersebut mampu melayani kapal terbesar 30.000 DWT, dengan kapasitas layanan peti kemas sebesar 160.000 Twenty-foot Equivalent Unit (TEUs) per tahun,” ujar Budi.
Budi berterima kasih kepada Presiden Jokowi yang telah berkontribusi besar dalam merealisasikan pembangunan dan pengembangan infrastruktur transportasi laut di Indonesia, khususnya di wilayah Sulawesi Tengah.
“Kami juga berterima kasih kepada kementerian dan lembaga, DPR RI, Forkompinda provinsi, kabupaten, dan kota, Asian Development Bank, serta kepada masyarakat yang telah mendukung dan bersinergi dalam penyelesaian dan pemanfaatan dua pelabuhan di Teluk Palu,” kata Budi.
Presiden RI Joko Widodo didampingi Menteri Perhubungan RI Budi Karya Sumadi meresmikan dua pelabuhan di kawasan Teluk Palu, Sulawesi Tengah, yakni Pelabuhan Wani dan Pelabuhan Pantoloan.
Presiden menjelaskan, tujuan rehabilitasi dan rekonstruksi Pelabuhan Wani dan Pantoloan adalah untuk mengembalikan fungsi pelabuhan yang terdampak bencana gempa dan tsunami.
Kemudian meningkatkan kapasitas layanan pelabuhan sebagai simpul aktivitas logistik, meningkatkan konektivitas daerah, serta mendukung aktivitas ekonomi di Provinsi Sulawesi Tengah.
Proyek ini dibiayai melalui pinjaman Asian Development Bank (ADB), dengan total nilai pekerjaan sebesar Rp233 miliar.
“Kita tahu 2018 di Palu, Sulawesi Tengah terkena bencana gempa dan tsunami. Pelabuhan luluh lantak. Dan berkat kegigihan kita semuanya, alhamdulillah hari ini kita resmikan rehabilitasi dan rekonstruksi infrastruktur pelabuhan di kawasan Teluk Palu, yaitu Pelabuhan Wani dan Pelabuhan Pantoloan,” ujar Jokowi.
BACA JUGA:
Jokowi juga memberikan arahan untuk terus meningkatkan fasilitas pelabuhan sehingga tidak kalah dengan pelabuhan-pelabuhan di negara lain.
Beberapa langkah yang bisa dilakukan, antara lain memperkuat pelabuhan dengan standar pelayanan, standar manajemen, dan standar teknologi yang baik.
Selanjutnya melengkapi layanan logistik yang terintegrasi dan terkoneksi dengan moda angkutan lain, maka pelayanan jadi semakin cepat dan efisien.
Sehingga pelabuhan menjadi kunci bagi perkembangan ekonomi di tanah air sekaligus penting bagi mobilitas orang dan barang.