Bagikan:

JAKARTA - Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono mengatakan kolaborasi perikanan antara Indonesia dan Vietnam berpotensi menjadikan dua negara sebagai juara perikanan di kawasan Asia bahkan di tingkat global.

"Jika Indonesia dan Vietnam bersatu maka kedua negara ini akan menjadi kekuatan di kawasan," ungkap Menteri Trenggono dikutip dari ANTARA, Jumat, 22 Maret.

Trenggono dalam acara Meet Indonesia di Nha Trang, Vietnam, memaparkan, Indonesia memiliki sumber-sumber bahan baku kelautan dan perikanan yang sangat kuat dan unggul. Sedangkan Vietnam memiliki keahlian-keahlian di bidang pembesaran dan pengolahan sektor perikanan.

Untuk itu, sambungnya, kerja sama perikanan antara pemerintah Indonesia dan Vietnam yang telah disepakati beberapa waktu lalu, harus segera direalisasikan lewat investasi perikanan yang nyata di dua negara.

Menurutnya, kerjasama perikanan tersebut tidak sebatas untuk mendorong terjaganya keberlanjutan ekologi dan pertumbuhan ekonomi dua negara tapi, juga akan berkontribusi pada pemenuhan kebutuhan komoditas perikanan global. Berdasarkan data, kebutuhan protein akan terus meningkat seiring perkiraan bertambahnya populasi manusia sebesar 30 persen pada tahun 2045 atau menyentuh angka 9,7 miliar jiwa.

"Berinvestasi di Indonesia dan di Vietnam tidak lagi dibatasi oleh wilayah. Sebagai bagian kerja sama investasi antara Indonesia dan Vietnam untuk menjadi bagian dari pemasok global di sektor kelautan dan perikanan," bebernya.

Investasi perikanan di Indonesia juga menunjukkan tren positif. Data Triwulan III tahun 2023 mencapai Rp9,56 Triliun, terdiri dari PMDN Rp5,32 triliun, PMA Rp1,4 triliun, dan kredit investasi Rp2,84 triliun.

Berdasarkan bidang usaha, pengolahan ikan menempati urutan pertama investasi sebesar Rp3,65 triliun, selanjutnya budidaya perikanan sebesar Rp2,6 triliun, pemasaran Rp1,95 triliun, penangkapan ikan Rp1,18 triliun dan jasa perikanan Rp186,51 miliar.