BEI Buka Suara Terkait soal IHSG di Tengah Pengumuman Hasil Pemilu oleh KPU
BEI (Foto: dok. Antara)

Bagikan:

JAKARTA - Bursa Efek Indonesia (BEI) buka suara terkait pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) saat hasil rekapitulasi suara Pemilihan Umum (Pemilu) oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU).

Sebagai informasi, pada perdagangan Rabu, 20 Maret 2024 IHSG ditutup turun tipis 0,08 persen ke posisi Rp 7.331,13. Meskipun IHSG masih bertahan di level psikologis 7.300 namun sempat menyentuh level psikologis 7.200 pada awal sesi I hari ini.

Adapun, begitu resmi diumumkan pada perdagangan Kamis 21 Maret 2024, IHSG mengalami penguatan 43,60 poin atau 0,59 persen ke posisi 7.374,737 pada pukul 09.10 WIB pagi ini.

Direktur Utama BEI Iman Rachman melihat, pergerakan IHSG merupakan suatu penyesuaian yang normal lantaran dipengaruhi oleh beberapa faktor internal dan eksternal.

"Kemarin satu minggu terakhir, ketika naik, kami paham itu hari ini adjustment biasa saja. Karena kalau kita lihat, valuasi per tahun bagus dibandingkan dari global tadi," ungkap Iman kepada wartawan di Jakarta, Rabu, 20 Maret 2024.

Iman menyampaikan justru penurunan ini didorong dari realisasi keuntungan menjelang tanggal pembagian dividen dari emiten-emiten keuangan. Sehingga memberikan pengaruh yang cukup besar pada pergerakan IHSG.

"Perbankan sudah bagi dividen. Saya melihat bahwa sebagian juga ada faktor itu, bahwa ketika mereka mau mengejar kumnya, mereka berlomba-lomba punya banyak, karena perbankan kasih dividen cukup bagus," tuturnya.

Menurut Iman salah satu kontributor terbesar Bursa adalah di sektor keuangan. Dalam sektor tersebut, sebagian besar emiten perbankan telah membagikan dividen.

"Setelah enggak ada dividen, harganya disesuaikan, ada yang mau monetisasi investasinya. Transaksi ini biasa aja, jangan sampai investor takut kalau turun karena menunggu hasil pemilu ditambah ada demo," ujar Iman.

Sementara itu, Direktur Perdagangan dan Pengaturan Anggota Bursa BEI Irvan Susandy menyampaikan bahwa para investor memang sempat cenderung wait and see menunggu hasil Pemilu 2024.

"Investor masih wait and see untuk hasil pemilu yang mudah-mudahan diumumkan hari ini dan dampaknya seperti apa kami sih terus terang berharap bahwa semuanya akan baik-baik saja sehingga market kita atau investor kita juga bisa kembali aktif," ungkapnya.

Selain Pemilu, Irvan mengatakan ada beberapa faktor lain yaitu rally IHSG yang sudah cukup panjang sehingga sudah waktunya realisasi keuntungan dan aksi korporasi.

"Jadi sekarang mungkin investor realisasi keuntungan, lalu setelah corporate action, beberapa emiten mengalami penurunan harga. Setelah itu pengumuman hasil pemilu," jelasnya.

Irvan menambahkan, BEI berharap setelah pemilu semua baik-baik saja, sehingga investor dapat aktif kembali bertransaksi.

Sebagai informasi, total volume perdagangan saham di BEI pada Rabu mencapai 19,67 miliar dengan nilai transaksi Rp10,35 triliun.

Adapun, sebanyak 213 saham terapresiasi, 296 saham terdepresiasi, dan 261 saham stagnan. Sementara secara sektoral, sektor energi menjadi penekan terbesar IHSG di akhir perdagangan hari ini yakni mencapai 3,14 persen.

Kendati IHSG melemah, investor asing mencatatkan net buy sebesar Rp354,40 miliar pada perdagangan kemarin, Rabu 20 Maret 2024. Oleh sebab itu, akumulasi net buy asing dalam sepekan terakhir mencapai Rp8,25 triliun di BEI.