Bagikan:

JAKARTA - Hasil hitung cepat atau quick count pemungutan suara Pilpres 2024 dari berbagai lembaga survei sudah keluar, di mana pasangan Prabowo-Gibran unggul dibanding dua rivalnya.

Alih-alih akan terjadi dua putaran di Pemilu 2024 ini, sengketa pemilu justru diramal akan terjadi.

Lalu, bagaimana dampak terhadap iklim investasi di dalam negeri?

Ekonom senior sekaligus Direktur Eksekutif Segara Research Institute Piter Abdullah mengatakan, berkaca dari hasil quick count, kecil kemungkinan akan terjadi dua putaran. Pasalnya, Piter bilang, suara yang diperoleh paslon nomor urut 02 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka di quick count sangat besar.

“Keunggulan di QC terlalu besar sehingga sangat kecil kemungkinan terjadi dua putaran. Yang lebih besar kemungkinan terjadi menurut saya adalah sengketa pemilu.

Gugatan kecurangan akan banyak terjadi. Tapi menurut saya hal tersebut tidak akan mengubah hasil pemilu,” ucapnya dihubungi VOI, Kamis, 15 Februari.

Terkait dampak ke investasi, Piter menilai, sengketa pemilu ini tidak akan mengganggu iklim investasi di dalam negeri. Pasalnya, investor akan menilai bahwa gugatan tersebut tidak bisa mengubah hasil pemilu 2024.

“Saya kira enggak mengganggu ya. Gugatan kecurangan pemilu pasti terjadi, tapi investor meyakini itu tidak akan mengubah hasil pemilu,” katanya.

Karena itu, menurut Piter, arus investasi dan minat investor menanamkan modalnya ke Indonesia akan tetap berjalan baik. Pasalnya, investor tidak terlalu mempermasalahkan siapa yang akan memimpin Indonesia pasca Joko Widodo (Jokowi) lengser.

“Jadi investor sudah bisa tidak ragu lagi. Mereka bisa melanjutkan bisnis mereka di Indonesia. Keyakinan investor saya kira sudah tercermin di pasar saham hari ini,” jelasnya.

Sekadar informasi, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada pembukaan perdagangan Kamis 15 Februari 2024 menguat 102,84 poin atau 1,43 persen ke posisi 7.312,58 pada pukul 09.07 WIB pagi ini.

Sementara itu, IHSG dibuka pada level 7.210,56 sedangkan level tertinggi IHSG hari ini di level 7.365,68 dan terendah di angka 7.305,56.

Total volume perdagangan saham di BEI mencapai 2,12 miliar, dengan nilai transaksi mencapai Rp1,83 triliun.

Terdapat 257 saham naik, 119 saham turun, dan 206 mendatar.