JAKARTA - PT Bukit Asam Tbk. (PTBA) menyiapkan belanja modal atau capital expenditure (Capex) sebesar Rp2,9 triliun untuk tahun 2024.
Direktur Keuangan PTBA Farida Thamrin mengatakan pihaknya memang telah menyiapkan anggaran belanja modal tersebut untuk beberapa agenda pengembangan bisnis perusahaan.
Dikatakan Farida, anggaran Rp2,9 triliun tersebut diperuntukkan salah satunya dialokasikan untuk unlocking logistic.
"Jadi artinya cadangan PTBA yang banyak ditambang, itu nantinya bisa dimulai dilakukan penjualan dengan menggunakan kapasitas daripada pengangkutan," ujar Farida yang dikutip Senin 11 Maret.
Selanjutnya, kata dia, capex juga digunakan untuk infrastruktur operasional serta dialokasikan sebagian untuk anak perusahaan.
Sebelumnya Direktur Utama PTBA, Arsal Ismail mengatakan pihaknya saat ini tengah melakukan diversifikasi bisnis ke bidang energi baru terbarukan.
Perseroan sejauh ini telah membangun PLTS di Bandara Soekarno-Hatta bekerja sama dengan PT Angkasa Pura II (Persero), yang sudah beroperasi penuh sejak Oktober 2020. PLTS tersebut berkapasitas maksimal 241 kilowatt-peak (kWp) dan terpasang di Gedung Airport Operation Control Center (AOCC). Selain dengan Angkasa Pura II, PTBA juga bekerja sama dengan Jasa Marga Group untuk pengembangan PLTS di jalan-jalan tol. PLTS berkapasitas 400 kWp di Jalan Tol Bali-Mandara telah selesai dibangun dan diresmikan pada 21 September 2022.
BACA JUGA:
PTBA telah memulai pembangunan fasilitas penanganan batu bara (coal handling facility) baru untuk meningkatkan kapasitas angkutan batubara melalui jalur kereta api relasi Tanjung Enim - Keramasan. Hal ini ditandai dengan prosesi peletakan batu pertama (groundbreaking) yang dilakukan di Tanjung Enim pada 30 Desember 2023.
Pembangunan fasilitas tersebut merupakan bagian dari kerja sama PTBA dengan PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI dalam pengembangan angkutan batu bara relasi Tanjung Enim - Keramasan yang berkapasitas 20 juta ton per tahun. Sarana dan prasarana untuk moda transportasi angkutan kereta disiapkan oleh PT KAI, sementara untuk fasilitas dermaga di Keramasan dibangun PT Kereta Api Logistik (Kalog).