JAKARTA - Lima Badan Usaha Milik Desa Bersama (BUMDesma) Unit Pengelola Keuangan (UPK) Kecamatan Lembaga Keuangan Desa (LKD) di Kabupaten Serang diaudit pengelolaan keuangannya oleh Kemendes PTT melalui Kantor Akuntan Publik (KAP) Tri Bowo Yulianti.
Kepala Badan Pengembangan Informasi Desa Kemendes PTT, Ivanocich Agusta mengatakan proses audit BUMDesma merupakan yang pertama di Indonesia yang akan di susul oleh BUMDes yang ada di Provinsi Jawa Timur (Jatim).
"Ini baru pertama di Indonesia dimulai dari Kabupaten Serang, lima BUMDesma menyisihkan keuntungannya untuk di audit oleh Kantor Akuntan Publik," katanya mengutip Antara.
Menurut Ivan, BUMNDesma sudah menjadi modern jika laporan keuangannya sudah siap di audit pihak akuntan. Artinya, BUMDesma tersebut bisa dipercaya baik oleh perbankan, pihak lain misalnya kerjasama dengan pihak swasta.
"Setelah hasil audit keluar, tugas dari Kemendes PT. menyiapkan semua kebijakan dan memperluas peluang terutama BUMDes yang sudah di audit ini," ungkapnya.
Ivan menjelaskan, alasan BUMDesmas di Kabupaten Serang merupakan daerah yang pertama di audit dari seluruh daerah di Indonesia lantaran pada dasarnya sudah siap di audit. Meski ada wilayah selanjutnya ada di wilayah Jatim, namun berbeda dengan di Provinsi Banten dimana lima BUMDesma berada di satu daerah yakni Kabupaten Serang.
"Bedanya disini pra audit sudah dilakukan juga, maka ini juga menjadi Pilot project. Disamping hasil laporan, Kemendes hendak menyusun satu kebijakan menuju audit oleh akuntan publik dengan kasus atau hasil dari audit di Kabupaten Serang supaya bisa di pakai seluruh Indonesia,"terangnya.
BACA JUGA:
"Terlebih dari pihak pendamping sudah berkali-kali berkoordinasi, bahkan pada Januari 2024 lalu Presiden Joko Widodo melakukan kunjungan kerja di Kecamatan Bojonegara dimana salah satunya meninjau hasil atau keberhasilan BUMDesma. Ini suatu kebanggaan," katanya.
Sementara itu, Staf Ahli Bupati Serang Bidang Pembangunan Ekonomi dan Keuangan, Sugi Hardono mengatakan dari 26 BUMDesma di Kabupaten Serang yang siap diaudit adalah BUMDesma UPK Ciruas LKD, BUMDesma UPK Ciomas LKD, BUMDesma UPK Padarincang LKD, BUMDesma UPK Bojonegara LKD, BUMDesma UPK Mancak LKD.
"Harapan kami kelima BUMDesma dapat mengelola manajemen akuntansi keuangan dengan ketentuan yang berlaku sehingga menjadi maju, bermanfaat, berkembang untuk pertumbuhan ekonomi di desa. Selain berkembang juga bisa mensejahterakan masyarakat di desa," ujarnya.