Bagikan:

JAKARTA - Sebagai salah satu bentuk implementasi prinsip lingkungan dalam ESG, AirNav Indonesia mendorong terciptanya ekosistem pertanian berkelanjutan dengan meresmikan program Air Organic Agriculture pada Kamis, 7 Maret. Bertempat di Desa Bowongso, Wonosobo, Jawa Tengah, program ini bertujuan untuk menciptakan sebuah ekosistem pertanian organik melalui penyediaan kebutuhan pertanian yang ramah lingkungan.

AirNav Indonesia sebagai satu-satunya penyedia pelayanan navigasi penerbangan di Indonesia mempunyai tanggung jawab untuk menjaga keselamatan penerbangan. Pelepasan balon udara dapat mengganggu keselamatan penerbangan di Indonesia dan dilarang di dalam Peraturan Menteri Perhubungan RI Nomor: 40 Tahun 2018. Oleh karena itu, program air organic agriculture ini dilaksanakan sebagai salah satu upaya dari kami untuk menekan dan mengurangi aktivitas rutin yang biasa dilakukan oleh masyarakat Wonosobo yaitu pelepasan balon udara yang tidak sesuai dengan aturan berlaku.

Mengusung tema “Petani Organik Hebat, Lingkungan Sehat", peresmian program ini dihadiri oleh Sekretaris Daerah Kabupaten Wonosobo, General Manager AirNav Cabang Yogyakarta, Dinas Pangan, Pertanian dan Perikanan Wonosobo, Pemerintah Kecamatan, Koordinator BPP Among Tani, Pemerintah Desa, Kelompok Berkah Tani dan Rekan Kelompok Tani yang ada di Desa Bowongso.

General Manager AirNav Indonesia Cabang Yogyakarta, Zainal Arifin Harahap mengatakan, sebagai perusahaan yang bergerak dalam penyedia jasa navigasi penerbangan, AirNav Indonesia saat ini tengah berupaya membangun perusahaan yang berkelanjutan dengan komitmen terhadap prinsip Environment, Social, and Governance (ESG). Zainal menuturkan, Program Air Organic Agriculture merupakan kontribusi perusahaan dalam menerapkan prinsip ESG pada aspek lingkungan dan ia berharap dapat menekan emisi karbon pada sektor pertanian.

"Program ini merupakan bentuk Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) AirNav Indonesia dan komitmen kami terhadap prinsip ESG pada aspek lingkungan. Selain mendorong peningkatan perekonomian masyarakat melalui intensifikasi pertanian, dalam program ini kami berupaya berkontribusi pada pencapaian Net Zero Emission (NZE). Seperti yang kita tahu, pertanian merupakan salah satu penyumbang emisi karbon karena penggunaan pupuk kimia yang berlebih. Melalui program Air Organic Agriculture, kami berupaya untuk berkontribusi dalam pengurangan emisi gas rumah kaca, melalui optimalisasi penggunaan pupuk organik dan pertanian berwawasan lingkungan," jelasnya.

Sementara Sekretaris Daerah Kabupaten Wonosobo Drs. One Andang Wardoyo, M.Si menyampaikan apresiasi kepada AirNav Indonesia atas inisiatif Program Air Organic Agriculture. Ia berharap program ini mampu mendorong kemajuan bagi pertanian di Kabupaten Wonosobo khususnya.

"Mewakili Pemerintah Daerah Kabupaten Wonosobo, saya menyampaikan terima kasih dan apresiasi setinggi-tingginya kepada AirNav Indonesia yang telah menghadirkan program ini. Program ini tentu selaras dengan tugas dari Pemerintah Wonosobo untuk memajukan pertanian di wilayah ini. Semoga program ini dapat berjalan dengan baik dan membawa manfaat yang besar bagi masyarakat dan lingkungan," ujarnya.

Ketua kelompok tani Muhapit, mengucapkan terimakasih kepada AirNav Indonesia yang telah menghadirkan program ini. Ia dan para petani lainnya sangat terbantu berkat adanya pelatihan pembuatan pupuk organik dan dukungan alat-alat pertanian. Muhapit pun berharap AirNav Indonesia dapat terus mendampingi kelompok hingga para petani bisa mengimplementasikan pertanian organik secara mandiri.

"Selama ini kami sangat tergantung dengan pupuk kimia yang selain mahal juga langka. Terimakasih AirNav Indonesia semoga program ini dapat terus berjalan hingga pertanian di wilayah kami semakin maju," ungkapnya.