JAKARTA - PT Home Credit Indonesia, perusahaan pembiayaan berbasis teknologi, meraih pendanaan sebesar 10,4 juta dolar AS dari Deutsche Bank. Dana setara Rp156 miliar itu akan digunakan Home Credit untuk penyaluran pembiayaan berkelanjutan berbasis Lingkungan, Sosial dan Tata Kelola Perusahaan (ESG).
Direktur Home Credit Indonesia Volker Giebitz mengatakan, target tersebut berfokus terhadap peningkatan inklusi keuangan, terutama peningkatan jumlah konsumen yang baru pertama kali menggunakan layanan pembiayaan formal (first time borrowers) serta jumlah konsumen perempuan. Menurut Volker, hal ini sejalan dengan agenda pemerintah untuk meningkatkan inklusi keuangan hingga 90 persen pada 2024 dari 83,6 persen pada 2021.
Di samping itu, target dalam kerjasama pinjaman ini juga berhubungan dengan pemanfaatan teknologi digital oleh Home Credit dalam proses penyaluran pembiayaan. Hal tersebut selaras dengan proses pengajuan pembiayaan yang kini dapat dilakukan konsumen dengan mudah dan cepat melalui aplikasi My Home Credit yang telah diunduh oleh lebih dari 11 juta pengguna terdaftar.
"Kami memahami pentingnya menjalankan suatu perusahaan dengan cara yang bertanggungjawab dan berkelanjutan. Prinsip-prinsip ESG telah melekat dalam bisnis kami dimana kami telah melayani lebih dari 5,5 juta konsumen di seluruh Indonesia," ujar Volker dalam keterangannya, Jumat 22 Juli.
Volker menambahkan, pihaknya juga menerapkan prinsip-prinsip ESG ke dalam strategi pendanaan inovatif. Melalui kerjasama pendanaan dengan Deutsche Bank, Home Credit memperkuat komitmen terhadap ESG dan pendanaan yang inovatif di saat yang bersamaan.
BACA JUGA:
Volker juga menyampaikan bahwa pendanaan ini akan senantiasa membuka kesempatan yang lebih luas bagi masyarakat Indonesia khususnya mereka yang belum terjangkau layanan pembiayaan formal, untuk dapat meningkatkan perekonomian dan kesejahteraan hidup mereka melalui layanan dari Home Credit. Tak hanya melalui layanan keuangan yang terjangkau, transparan, dan sesuai dengan kebutuhan masyarakat, Home Credit juga berkomitmen untuk terus dorong tingkat literasi keuangan masyarakat Indonesia.
Seperti yang telah berlangsung sejak lama, Home Credit terus berupaya memberikan edukasi untuk meningkatkan literasi keuangan masyarakat di Indonesia yang baru mencapai 38,03 persen pada 2019 menurut hasil Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan yang dirilis oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Dalam kesempatang yang sama, Direktur, Head of Global Transaction Banking & Securities Services, Deutsche Bank Samir Dhamankar mengatakan, transaksi dengan Home Credit pertama kali di Filipina dan kini di Indonesia. Transaksi ini memungkinkan Home Credit untuk memperkuat jejak pembiayaan konsumen di Asia, sekaligus melanjutkan komitmennya dalam mencapai agenda yang berkelanjutan dan inklusif secara finansial untuk memajukan kesejahteraan masyarakat dan ekonomi.
"Transaksi ini juga menunjukkan kekuatan platform transaction banking global kami di salah satu cakupan area Deutsche Bank yang bertumbuh dengan cepat, khususnya dalam melayani korporasi multinasional di kawasan ini," ungkap Samir.