JAKARTA - PT PLN (Persero) diketahui tengah mempersiapkan proses tender pembangunan transmisi jaringan interkoneksi Jawa-Sumatera.
Direktur Transmisi dan Perencanaan Sistem PLN, Evy Haryadi mengatakan pihaknya menargetkan jaringan transmisi ini akan mulai beroperasi pada tahun 2030. Diketahui sebelumnya proyek transmisi ini sempat terhenti dan akan dilanjutkan kembali.
"Saat ini sedang dilanjutkan kembali karena itu kan sempet terhenti, saat ini kita asses ulang," ujarnya kepada media yang dikutip, Kamis 7 Maret.
Evy menambahkan, hal ini dilakukan karena dalam Rancangan Usaha Pembangkit Tenaga Listrik (RUPTL) terbaru PLN tidak bisa lagi membangun Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) berbahan bakar batu bara. Selain itu sumber daya yang berasal dari Pulau Jawa diperkirakan akan habis sehingga pembangunan transmisi harus dipercepat.
"2029-2030 itu harus sudah mulai transfer dari Sumatera. Untuk bisa transfer dari Sumatera perlu dibangun transmisi Jawa dan pembangunan itu memakan waktu 7 sampai 8 tahun saat ini kita sudah mulai melakukan proses untuk tendering awal," beber Evy.
Evy juga menjelaskan jika saat ini PLN tengah menyiapkan dokumen tender atau hid document dan beberapa prosesnya tengah berjalan. Untuk saat ini, kata dia, sudah ada beberapa perusahaan dari luar negeri yang tertarik bekerja sama membangun transmisi tersebut, antara lain State Grid Corporation of China (SGCC), Kansai Electric Power, Hitachi ABB Power Grids, hingga Électricité de France.
Evy juga menuturkan ada kemungkinan perusahaan listrik asal Korea Selatan yang akan bergabung namun belum ada kajian yang diberikan oleh Korea Selatan.
BACA JUGA:
Evy memperkirakan proses bid document akan rampung dalam waktu dekat sehingga proyek ini akan memasuki proses Final Investment Decision (FID).
"Kita harapkan dalam waktu dekat bisa selesai, kita target tahun ini selesai karena kita harus kerja 2029-2030. (FID) tahap selanjutnya," pungkas Evy.