JAKARTA - Lemigas Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) turut menjaga keandalan pasokan listrik melalui pemantauan kondisi turbin agar dapat menghasilkan kinerja pembangkit listrik yang prima.
Kepala Lemigas Kementerian ESDM Ariana Soemanto menyatakan perawatan turbin merupakan kunci untuk memastikan operasional pembangkit listrik berjalan dengan baik.
"Lemigas menjadi salah satu pihak paling kompeten dalam pemantauan kondisi turbin tersebut," ujarnya dalam keterangannya di Jakarta, dikutip dari Antara, Kamis 7 Maret.
Untuk itu, menurut dia, digelar seminar bertajuk "Turbine Oil Condition Monitoring ASTM D 4378" pada Selasa 5 Maret lalu.
Ia menuturkan seminar menjadi langkah bersama untuk mendalami pemantauan kondisi minyak turbin berdasarkan ASTM D 4378 dan memberikan pengetahuan serta wawasan, yang bermanfaat bagi operator turbin, laboratorium, dan praktisi.
"Sekaligus, membidik pelaku industri atau manufaktur yang menggunakan mesin turbin sebagai pembangkit listrik," katanya.
Ariana juga menjelaskan turbin mempunyai peran penting bagi pembangkit listrik karena mengubah energi fluida dari hasil pembakaran bahan bakar menjadi energi mekanik penggerak generator listrik.
Seminar "Turbine Oil Conditioning Monitoring" antara lain menjelaskan tahapan perawatan dan pemantauan mesin turbin mulai dari proactive, preventive hingga reactive.
Preventive maintenance tersebut dilakukan agar tidak terjadi kondisi-kondisi yang memerlukan tindakan perbaikan, sehingga akan menimbulkan kerugian yang lebih besar, baik dari sisi biaya maupun terganggunya operasional pembangkit secara keseluruhan.
"Salah satu tujuan kegiatan ini adalah memperkenalkan kemampuan Lemigas sebagai laboratorium pengujian pelumas, yang lengkap termasuk di dalamnya minyak lumas turbin baru dan bekas (used oil)," jelas Ariana.
BACA JUGA:
Ariana juga menjelaskan untuk memonitor kondisi pada kategori pencegahan dapat menggunakan teknik ultrasound, thermography, analisa minyak lumas, dan analisa getaran.
Analisa minyak lumas turbin itu mengacu spesifikasi SNI 7069-14:2019, yang menitikberatkan pada karakteristik viskositas, ketahanan terhadap oksidasi, pencegahan karat, kemampuan melepaskan udara yang terperangkap, dan kandungan senyawa asam.
"Dengan termonitornya kondisi minyak lumas turbin, tentunya akan memberikan dukungan dan kontribusi bagi kegiatan perekonomian terkait dengan proses produksi di sektor industri dan otomotif," sebut Ariana.