JAKARTA - LEMIGAS Kementerian ESDM memastikan keandalan pengaliran gas bumi pipa transmisi Cirebon-Semarang (Cisem) tahap 1 melalui Onshore Receiving Facility (ORF) Tambak Rejo Semarang dan Batang untuk konsumen di Kawasan Industri Terpadu (KIT) Batang, Jawa Tengah.
"Sebelum gas disalurkan kepada konsumen yang lebih luas, penting untuk dilihat bagaimana kesiapan dari masing-masing pipa penyalur. LEMIGAS wajib mengontrol apakah operasional dari masing-masing ORF berjalan lancar guna mendukung kegiatan industri di setiap konsumen ke depannya," kata Kepala LEMIGAS Mustafid Gunawan dalam keterangannya di Jakarta, Sabtu.
LEMIGAS bersama PT Pertamina Gas sebagai operator fasilitas tersebut memastikan bahwa tekanan gas pipa yang berasal dari Lapangan Jimbaran Tiung Biru (JTB) harus berada di atas dari yang akan dialirkan ke konsumen.
"Selain itu, metering yang berada di ORF Batang juga dipastikan dapat berfungsi dengan baik," ujar Mustafid dalam kunjungannya ke ORF Tambak Rejo dan Batang pada akhir pekan lalu.
BACA JUGA:
Menteri ESDM, Kepala SKK Migas, Direktur Perencanaan dan Pembangunan Infrastruktur Migas, Direktur Utama PT PGN Tbk, serta jajaran manajemen baik lingkup Ditjen Migas maupun perusahaan terkait turut melakukan pengecekan kesiapan infrastruktur yang menjadi andalan untuk meningkatkan pemanfaatan gas bumi tersebut.
Dengan adanya fasilitas pipa Cirebon-Semarang itu, maka gas bumi sudah mulai mengalir ke KCC Glass Indonesia, industri kaca lembaran asal Korea Selatan di KIT Batang.
Saat ini, terdapat dua konsumen yang sudah resmi menggunakan gas untuk operasional industri.
Adapun volume penyaluran yang tercatat per Juni 2024 yakni sebesar 0,74 MMSCFD untuk wilayah KIT Batang tersebut.