Bagikan:

JAKARTA - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menargetkan nilai komitmen yang dihasilkan dari gelaran Business Matching Belanja Produk Dalam Negeri 2024 di Bali mencapai Rp200 triliun.

Adapun gelaran Business Matching tersebut dilaksanakan pada 4-7 Maret di Bali, yang mana merupakan kegiatan mempertemukan produsen dengan pengguna produk dalam negeri.

"Pada business matching 2024 di Bali, kami menargetkan nilai komitmen yang akan terealisasi menembus di atas Rp200 triliun," ujar Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita dalam keterangan tertulis yang diterima VOI, Rabu, 6 Maret.

Menperin Agus menyebut, sejak pihaknya menginisiasi business matching pada 2022 lalu, ada peningkatan nilai komitmen tiap tahunnya.

"Kami melihat dari tahun ke tahun, komitmen nilai kontrak yang ditandatangani terus naik. Pada 2022 di Bali, nilai kontraknya mencapai di atas Rp100 triliun, kemudian 2023 di Jakarta sekitar Rp180 triliun," katanya.

Agus menambahkan, pada 2023, data bigbox Lembaga Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) mencatat adanya komitmen penggunaan produk dalam negeri sebanyak Rp1.208 triliun. Namun yang terealisasi hanya Rp659,61 triliun.

"Komitmen yang telah dibangun sejak awal ini perlu terus dikawal agar pelaksanaannya di lapangan dapat menunjukkan hasil yang maksimal," tuturnya.

Dia menuturkan, pada tahun ini potensi belanja barang dan modal di APBN dan APBD sebesar Rp1.223 triliun dan angka itu diluar belanja dari BUMN dan BUMD. Adapun realisasi belanja produk dalam negeri ditargetkan mencapai Rp250 triliun pada triwulan I 2024.

Sekadar informasi, Business Matching 2024 mengundang 1.600 orang yang merupakan perwakilan dari 84 k/l, 552 pemerintah daerah dan 23 BUMN.

Jumlah tersebut terdiri dari 1.120 orang perwakilan pemerintah daerah, 895 orang perwakilan k/l,107 orang perwakilan BUMN serta 840 orang perwakilan asosiasi dan perusahaan industri.