Transaksi <i>Business Matching</i> P3DN Tembus Rp36,18 Triliun, Terbesar dari Kemenhan
Menperin Agus Gumiwang Kartasasmita (Foto: tangkapan layar youtube Kemenperin)

Bagikan:

JAKARTA - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mencatat, transaksi pembelian Produk Dalam Negeri (PDN) pada Business Matching Belanja Produk Dalam Negeri 2023 mencapai hingga Rp36,18 triliun, pada hari pertama penyelenggaraan, Rabu, 15 Maret.

Kemenperin membidik target capaian realisasi pembelian produk dalam negeri oleh lembaga negara, kementerian/lembaga, pemerintah daerah dan BUMN/BUMD, serta badan usaha tertentu sekitar Rp250 triliun.

"Kami optimistis, transaksi pembelian PDN bisa melampaui target Rp250 triliun, mengingat potensi penyerapan anggaran kementerian/lembaga/pemerintah daerah mencapai Rp622,55 triliun," kata Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita dalam siaran persnya, dikutip Jumat, 17 Maret.

Pada kategori kementerian, peringkat pertama penyerapan komitmen PDN untuk sementara dipegang oleh Kementerian Pertahanan dengan angka Rp7,36 triliun, dilanjutkan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Rp5,56 triliun, dan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Rp2,53 triliun.

Pada kategori pemerintah daerah, peringkat pertama penyerapan komitmen PDN dipegang oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dengan angka Rp436 miliar, dilanjut Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur, dan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah sebesar Rp346 miliar dan Rp258 miliar.

"Penyerapan komitmen PDN dapat dipantau secara actual time melalui situs lkpp.bigbox.co.id/public/page/id/860," ujar Menperin.

Situs tersebut menujukkan jenis pengadaan terbesar yang masuk dalam perencanaan belanja PDN oleh kategori kementerian adalah pekerjaan konstruksi dengan nilai Rp171,68 triliun, diikuti belanja barang sebesar Rp92,06 triliun, dan belanja jasa lainnya Rp49,04 triliun.

Pada perencanaan belanja PDN dalam kategori pemerintah daerah, pengadaaan terbesar adalah pada pekerjaan konstruksi dengan nilai Rp177,37 triliun. Kemudian, belanja barang Rp126,77 triliun, dan jasa lainnya Rp63,55 triliun.

"Dalam pelaksanaan Business Matching ini, kami mempertemukan instansi pengguna dengan perusahaan industri di dalam negeri yang memiliki produk-produk sesuai dengan kebutuhan," imbuh Agus.

Sekadar informasi, Business Matching Belanja PDN 2023 telah berlangsung sejak 15-17 Maret 2023. Selama tiga hari pelaksanaan, peserta yang terdiri dari PPK satker, asosiasi industri, produsen hulu-hilir, serta penyedia bisa duduk di setiap desk yang sudah disediakan secara bergantian untuk melakukan temu bisnis.

Selain itu, telah dilaksanakan pula Penghargaan P3DN tahun 2023, Forum Komunikasi Tim P3DN, Talkshow dan Bimbingan Teknis Pengadaan, serta Pojok Konsultasi untuk peserta kegiatan yang membutuhkan penjelasan teknis terkait dengan pelaksanaan perencanaan, pengadaan, pengawasan, sertifikasi TKDN, sertifikasi TKDN IK, atau konsultasi lainnya.

Sepanjang pelaksanaan Business Matching PDN 2023, para peserta juga dapat menyaksikan pameran produk dalam negeri di lokasi acara. Terdapat 108 perusahaan binaan Kemenperin yang memamerkan produk unggulan dalam negeri.

Pameran produk dalam negeri ini diikuti oleh perusahaan-perusahaan yang memiliki produk bersertifikat TKDN. Selain itu, terdapat produk-produk IKM yang tentunya juga berasal dari produsen dalam negeri.

Dari sektor industri kimia, farmasi, dan tekstil tercatat 18 perusahaan dalam negeri telah ikut dalam pameran. Kemudian, dari sektor industri agro, industri logam, mesin, alat transportasi dan elektronika serta binaan dari sektor industri kecil, menengah, dan aneka telah membuka sebanyak 17 booth, 45 booth, dan 20 booth. Selain itu, terdapat sembilan lembaga jasa industri yang juga turut membuka booth pameran.

Seluruh rangkaian kegiatan Business Matching ini akan dihadiri oleh 4.000 peserta, yang terdiri dari perwakilan kementerian, lembaga, pemerintah daerah, perusahaan industri, badan usaha, dan asosiasi.