Bagikan:

JAKARTA - Merger atau penggabungan Bank Muamalat dengan unit usaha syariah Bank PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk atau BTN, dipastikan bakal terjadi di tahun ini.

Kepastian tersebut disampaikan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir saat menghadiri acara ulang tahun BTN ke-74, di kawasan Kompleks Gelora Bung Karno, Jakarta, Minggu, 3 Maret.

“Kan tahun ini kita mau merger Bank Muamalat dan BTN Syariah. Itu yang akan kita coba dorong tahun ini,” kata Erick.

Sementara itu, Direktur Utama BTN, Nixon L.P Napitupulu mengungkapkan saat ini pihaknya tengah melakukan reviu dan pendalaman mengenai rencana aksi korporasi tersebut.

Nixon mengatakan diperkirakan merger unit usaha syariah Bank PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk atau BTN ini dapat terlaksana pada April 2024.

“Lagi due diligence. April (perkiraan aksi korporasi),” tutur Nixon.

Sebelumnya diberitakan, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir merger atau penggabungan Bank Muamalat dan BTN Syariah bisa rampung dalam waktu dekat. Erick memasang tenggat waktu merger tidak akan melebihi bulan Oktober.

“Bank Muamalat dan BTN Syariah kalau ini bisa digabungkan targetnya (rampung) Maret, April, Mei ini, pokoknya sebelum Oktober,” katanya saat ditemui di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Minggu, 18 Februari.

Menurut Erick, jika Bank Muamalat dan BTN Syariah resmi bergabung maka Indonesia akan memiliki bank syariah yang skalanya cukup besar selain PT Bank Syariah Indonesia atau BSI, bahkan akan menjadi bank nomor 16 terbesar di Indonesia.

“Itu bisa menjadi bank nomor 16 terbesar di Indonesia. Artinya, ada yang nomor 5 (BSI), ada yang nomor 16 kan bagus. Market-nya itu bisa berkonpetisi dengan baik,” jelasnya.