Bagikan:

JAKARTA - PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BBTN) optimistis aksi merger atau penggabungan usaha antara unit usaha syariah milik BTN Syariah dengan PT Bank Muamalat Indonesia akan rampung pada April 2024.

Direktur Utama BTN Nixon L.P. Napitupulu menyampaikan proses merger akan rampung pada bulan April 2024 lantaran ada beberapa hal yang masih dalam proses.

”Saat ini lagi proses due diligence, masih proses. Deadline-nya kami due diligence akhir Maret. Lalu April kami ambil keputusan. Optimis April lah,” katanya usai acara Bloomberg Technoz Economic Outlook 2024 di Hotel Westin, Jakarta, Rabu 7 Februari 2024.

Sebelumnya, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengungkapkan rencana aksi korporasi dalam bentuk merger, antara Bank Muamalat dan Bank Tabungan Negara (BTN). Ditargetkan merger kedua bank tersebut terjadi pada Maret tahun depan.

“Sedang dalam proses pembicaraan. Kalau semuanya lancar, Maret bisa final. Maunya kemaren (final) tapi Maret,” ujarnya dalam konferensi pers di Kementerian BUMN, Jakarta, Selasa, 19 Desember.

Erick mengaku telah melakukan diskusi dengan Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) dan Kementerian Agama terkait dengan rencana merger tersebut.

“Kemarin sudah diskusi dengan BPKH, Menteri Agama. Mungkin enggak kita bersinergi antara Bank Muamalat dengan BTN Syariah untuk menjadikan alternatif bank syariah yang besar,” ucapnya.

Lebih lanjut, Erick mengatakan apabila aksi korporasi tersebut dapat terwujud, maka Indonesia akan memiliki bank syariah yang skalanya cukup besar, selain PT Bank Syariah Indonesia (BSI).

“Itu kalau nanti digabungin mungkin bisa masuk Top 16, dan siapa tau masuk 10 besar,” ucapnya.