Bagikan:

JAKARTA - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengungkapkan rencana aksi korporasi dalam bentuk merger, antara Bank Muamalat dan Bank Tabungan Negara (BTN) Syariah. Ditargetkan merger kedua bank tersebut terjadi pada Maret tahun depan.

“Sedang dalam proses pembicaraan. Kalau semuanya lancar, Maret bisa final. Maunya kemaren (final) tapi Maret,” ujarnya dalam konferensi pers di Kementerian BUMN, Jakarta, Selasa, 19 Desember.

Erick mengaku telah melakukan diskusi dengan Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) dan Kementerian Agama terkait dengan rencana merger tersebut.

“Kemarin sudah diskusi dengan BPKH, Menteri Agama. Mungkin enggak kita bersinergi antara Bank Muamalat dengan BTN Syariah untuk menjadikan alternatif bank syariah yang besar,” ucapnya.

Lebih lanjut, Erick mengatakan apabila aksi korporasi tersebut dapat terwujud, maka Indonesia akan memiliki bank syariah yang skalanya cukup besar, selain PT Bank Syariah Indonesia (BSI).

“Itu kalau nanti digabungin mungkin bisa masuk Top 16, dan siapa tau masuk 10 besar,” ucapnya.

Sekadar informasi, PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk atau BTN dikabarkan akan mengakuisisi Bank Muamalat.

Corporate Communication BTN Ramon Armando mengatakan saat ini pihaknya sedang menyiapkan langkah untuk melakukan pemisahan atau spin-off unit usaha syariah (UUS).

Ramon mengatakan proses spin-off USS menjadi Bank Umum Syariah (BUS) terus berjalan. Tentunya dengan mengkaji opsi yang paling efisien, mudah dan cepat dilaksanakan.