JAKARTA - Janji Kampanye Prabowo-Gibran untuk menghadirkan program makan siang dan susu gratis kepada 82,9 juta anak di seluruh Indonesia sudah mulai masuk tahap uji coba. Bahkan, sudah dibahas dalam kabinet Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Diketahui, pilot project program makan siang gratis dan susu gratis ini diberlakukan untuk empat kelas di SMPN 2 Curug, Kabupaten Tangerang. Di mana masing-masing kelas mendapatkan menu yang berbeda dengan anggaran Rp15.000 per anak.
Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi bilang bahwa pihaknya punya pengalaman terkait dengan program makan siang ini.
Dia bilang anggaran yang dikeluarkan Badan Pangan sebesar Rp25.000 per porsi.
Karena itu, Arief bilang anggaran Rp15.000 untuk satu porsi harus dihitung kembali. Apalagi, besaran biaya bahan pangan di setiap wilayah berbeda-beda.
“Harus dikalkulasi. Kalau yang Badan Pangan kan Rp25.000 per porsi. Badan Pangan sudah mengerjakan dan program kita Rp25.000. Ini harus dilihat Rp25.000 di Jakarta belum tentu Rp25.000 di Papua. Jadi tergantung sebarannya,” katany ditemui di kawasan Jakarta Selatan, ditulis Jumat, 1 Maret.
Arief pun mengatakan program makan siang gratis untuk anak-anak sekolah ini memang perlu dipelajari betul. Arief juga bilang sudah ada prototype yang dijalankan di Sukabumi.
“Tapi kalau prototype yang ada di Sukabumi, yang penggiat program ini ada dapur sendiri dan itu higenis sekali. Misalnya baru masuk ada tempat sepatu, sarung tangan, hygiene. Kemudian stainless table kalau kita mau proses, jangan sampai program itu malah bikin sakit perut orang. Nah itu standar-standar itu, SPO itu sedang dibuat,” jelasnya.
BACA JUGA:
Lebih lanjut, Arief juga bilang kalau menu makanan yang disediakan dalam program makan siang gratis ini harus bisa “memaksa” pelajar memakannya di sekolah. Artinya, tidak boleh untuk dibawa pulang.
“Itu harus dipelajari betul. Harus bersifat memaksa dan harus makan di tempat. Tidak bisa di-take away, harus dipastikan makan di tempat,” ucapnya.