Bagikan:

JAKARTA - Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) melaporkan total aset yang tercatat hingga akhir Desember 2023.

Dari 56 perusahaan asuransi jiwa yang melapor, AAJI mencatat total aset industri asuransi jiwa tumbuh 0,7 persen dengan perolehan nilai Rp614,61 triliun.

Kepala Departemen Investasi AAJI Rahmat Syukri menuturkan, ekosistem investasi yang terjaga stabil di tahun 2023 memberikan kepercayaan kepada investor untuk menempatkan dananya di berbagai instrumen investasi.

Sampai dengan akhir Desember 2023, total investasi industri asuransi jiwa mencapai Rp541,17 triliun, meningkat 0,8 persen dibanding tahun 2022.

"Total investasi kami di SBN hingga akhir tahun 2023 mencapai Rp183,23 triliun, naik 28,2 persen dibandingkan tahun 2022," jelasnya dalam keterangannya, Selasa 27 Februari 2024.

Syukri mengatakan total investasi ini mendominasi total investasi asuransi jiwa sebanyak 33,9 persen, sesuai regulasi yang mendorong penempatan dana lebih banyak di SBN.

Selain itu, Ia melihat SBN cocok dengan karakteristik kontrak jangka panjang asuransi jiwa, dan peningkatan ini mengukuhkan dukungan industri asuransi jiwa pada pembangunan jangka panjang pemerintah.

OJK telah mengatur porsi penempatan investasi asuransi jiwa dan kami berkomitmen untuk tunduk pada aturan tersebut. Hal ini dibuktikan dengan meningkatnya hasil investasi industri asuransi jiwa sebesar 46,2 persen menjadi total Rp32,03 triliun.

"Kami senantiasa mengedepankan prinsip kehati-hatian dan melakukan penyesuaian penempatan investasi dengan karakteristik bisnis perusahaan," ucap Syukri.