Bagikan:

JAKARTA - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menyebut, megaproyek Ibu Kota Nusantara (IKN) telah menelan anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) mencapai Rp68,59 triliun hingga saat ini.

Kepala Satuan Tugas (Kasatgas) Pelaksana Pembangunan IKN Kementerian PUPR Danis H Sumadilaga mengatakan, total realisasi anggaran tersebut terdistribusi melalui 89 paket pekerjaan.

"Saat ini, Kementerian PUPR sedang membangun sarana dan prasarana dasar guna menunjang pembangunan IKN dengan total dana sampai saat ini sebesar kurang lebih Rp68,6 triliun yang didistribusikan ke dalam 89 paket pekerjaan konstruksi," kata Danis dalam agenda Dentons HPRP Law and Regulation Outlook 2024: Menuju Ibu Kota Baru Nusantara di Jakarta, Senin, 26 Februari.

Danis merinci anggaran jumbo APBN tersebut dialokasikan untuk membangun infrastruktur dasar di IKN. Mulai dari konstruksi istana presiden, kantor kemenko, penyediaan sistem air minum dan sanitasi hingga jalan tol.

"Ini instalasi pengelolaan air bersih progresnya cukup baik. Mudah-mudahan jalan tol ini menjadi akses nantinya ke IKN, tidak melalui jalan yang lama," ujarnya.

Adapun secara keseluruhan saat ini proyek konstruksi IKN dibagi ke dalam 2 tahap pembangunan. Tahap 1 mencakup 40 paket pekerjaan dengan progres fisik mencapai 74,87 persen per 15 Februari 2024. Sementara, untuk tahap (batch) 2 telah berjalan sebanyak 49 paket pekerjaan dengan progres mencapai 24 persen.

Sebagai persiapan untuk menyambut Upacara 17 Agustus di kawasan IKN, hampir semua infrastrukturnya masuk pembangunan Batch 1. Misalnya, gedung kantor presiden, istana negara dan lapangan upacara yang sudah mencapai 56,37 persen. Sedangkan, progres kantor presiden sendiri kini sudah mencapai 74,94 persen.

Kemudian, untuk pembangunan jalan tol yang menjadi akses utama menuju kawasan IKN, saat ini sudah berjalan pada tiga seksi, yakni Seksi 3A Karangjoang-KKT Kariangau sepanjang 13,4 km dengan progres 70,9 persen.

Selanjutnya, Seksi 3B KKT Kariangau-Simpang Tempadung sepanjang 7,3 km dengan progres mencapai 70 persen dan Seksi 5A Simpang Tempadung-Jembatan Pulau Balang sepanjang 6,7 km dengan progres 77,8 persen.