Bagikan:

JAKARTA - Kementerian Keuangan mencatat realisasi pembiayaan utang atau penarikan utang baru pada Januari 2024 sebesar Rp107,6 triliun atau naik 7,62 persen jika dibandingkan dengan Januari 2023 yang mencapai Rp99,4 triliun.

Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara menyampaikan realisasi pembiayaan utang sebesar Rp107,6 triliun atau 16,6 persen dari target APBN sebesar Rp648,1 triliun.

“Pembiayaan anggaran on track kita telah melakukan realisasi pembiayaan anggaran telah terealisasi sebesar Rp107,6 triliun di Januari 2024,” ujarnya dalam konferensi pers APBN Kita, Kamis 22 Februari.

Suahasil menyampaikan, pemerintah akan terus memantau perkembangan dinamika pasar keuangan, agar dalam menerbitkan surat berharga negara (SBN) bisa dilakukan secara efisien, serta dapat mengantisipasi dan mitigasi risiko kondisi di tingkat global.

“Kita terus melakukan sinergi dan koordinasi dengan Bank Indonesia dan kita akan tetap melakukan pembiayaan secara pruden, fleksibel, dan kita mencari kesempatan yang tepat, serta terukur sesuai dengan target dalam APBN,” tuturnya.

Suahasil menjelaskan fleksibel yang dimaksud adalah dengan memastikan waktu yang tepat dalam menerbitkan surat utang, besarannya, instrumennya dan juga currency mix.

"Kita selalu pikirkan dengan konteks timingnya kapan, besarannya, sizingnya, bentuk instrumen, dan currency mix, kapan kita terbitkan dalam rupiah dan kapan kita terbitkan dalam mata uang asing," pungkasnya.