JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk ikut memperkuat inklusi dan literasi keuangan agar perekonomian Indonesia lebih inklusif dan berkelanjutan. Hal ini didorong tingkat inklusi keuangan Indonesia baru mencapai 75 persen.
“Di catatan saya di sini, tingkat inklusi keuangan kita di angka 75 persen, dan tingkat literasi keuangan kita masih di angka 65 persen di 2023,” ucap Jokowi dalam Pertemuan Tahunan Industri Jasa Keuangan 2024, Jakarta, 20 Februari 2024.
Jokowi menambahkan pentingnya dukungan terhadap usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) melalui perbankan dan asuransi. Sehingga, UMKM di Tanah Air bisa semakin tumbuh baik lantaran kredit perbankan untuk UMKM masih rendah.
“Dan yang tidak kalah pentingnya dukungan kita terhadap UMKM melalui perbankan dan asuransi. Kredit perbankan untuk UMKM saat ini masih di angka 19 persen. Ini perlu sebuah terobosan, perlu sebuah strategi agar ada peningkatan kredit perbankan modal UMKM sehingga kita bisa melihat UMKM kita tumbuh dengan baik,” tuturnya.
Jokowi turut mengapresiasi penyempurnaan taksonomi keuangan berkelanjutan Indonesia oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Menurutnya, inisiatif keuangan hijau dapat menyeimbangkan aspek ekonomi, lingkungan dan inklusivitas.
BACA JUGA:
“Terima kasih dedikasi bapak ibu atas kerja keras memajukan sektor keuangan dan mari kita bersama-sama mengatasi tantangan dan mencapai pertumbuhan ekonomi kita yang lebih baik,” jelasnya.
Selain itu, Jokowi mengaku optimistis terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia di 2024 dan mengingatkan seluruh pihak agar tetap berhati-hati dan waspada terhadap perubahan ekonomi global yang sangat cepat dan disrupsi teknologi yang masif.
"Tadi saya sampaikan geopolitik juga masih belum jelas akan selesai kapan akan ke mana, kita harus banyak belajar pada kasus-kasus masa lalu baik di 1998, Asian financial crisis, kemudian 2018 dan 2023 kita lihat tiba-tiba kemarin jatuhnya silicon valley bank, ini juga mengharuskan kita semuanya hati-hati dalam kita menjaga industri keuangan kita, ekonomi kita," tuturnya.