Bagikan:

JAKARTA – Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati meminta secara langsung pada Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk menyelesaikan indeks literasi dan inklusi keuangan Indonesia untuk dapat mencapai 100 persen.

Sri Mulyani berharap, Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Mahendra Siregar dan Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi, dan Pelindungan Konsumen OJK Friderica Widyasari Dewi dapat menuntaskan tugasnya dalam memberikan literasi keuangan.

“Itu mestinya bisa dicapai dalam waktu selama Bu Kiki dan Pak Mahendra di OJK, janji ya pak? Nanti ditagih ya Bu Kiki,” tuturnya dalam acara Edukasi Keuangan BUNDAKU OJK, Selasa, 25 Juni.

Sri Mulyani menyampaikan dalam pemaparannya berdasarkan survei OJK 2022, bahwa indeks inklusi keuangan perempuan dan laki-laki, masing-masing sebesar 83,88 persen dan 86,28 persen. Kemudian, indeks literasi keuangannya perempuan dan laki-laki masing-masing 50,33 persen dan 49,05 persen.

Secara umum pada 2022, indeks inklusi keuangan masyarakat Indonesia telah mencapai 85,1 persen sementara indeks literasi keuangan mencapai 49,68 persen.

“Inklusi kita sudah 85 persen dan literasinya sudah di atas 50 persen. Saya berharap akan menjadi inklusinya 100 peru, dan literasi bisa 100 persen laki maupun perempuan,” tuturnya.

Pada kesempatan yang sama, Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi dan Pelindungan Konsumen Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Friderica Widyasari Dewi menyampaikan berdasarkan Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) 2023, tingkat inklusi pada perempuan serta laki-laki masing-masing sebesar 76,08 persen dan 73,97 persen.

Sedangkan untuk tingkat literasi pada perempuan dan laki-laki masing-masing sebesar 66,75 persen dan 64,14 persen

"Ini yang menarik sekali karena selama berapa tahun kita geber terus program untuk perempuan dan untuk pertama kali tingkat literasi dan inklusi perempuan lebih tinggi daripada bapak-bapaknya. Tapi itu memunculkan baru, karena kemudian muncul permintaan untuk program khusus bapak-bapak," kata wanita yang akrab Kiki ini.