JAKARTA - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Kalimantan Tengah mengantisipasi tindak kejahatan pada sektor jasa keuangan yang menyasar para penyandang disabilitas.
Kepala OJK Kalimantan Tengah Otto Fitriandy di Palangka Raya, Kamis 29 Juni, mengatakan penyandang disabilitas merupakan kalangan yang rentan terhadap kejahatan di sektor jasa keuangan dikarenakan keterbatasan yang dimiliki.
"Maka dengan menjadikan penyandang disabilitas sasaran prioritas peningkatan literasi dan inklusi keuangan, OJK bersama pemerintah dapat memberi perhatian lebih, serta mencegah terjadinya tindak kejahatan sektor jasa keuangan di kalangan penyandang disabilitas," ujarnya, dilansir dari Antara.
OJK menetapkan sasaran prioritas literasi keuangan pada 2023 kepada penyandang disabilitas dan tiga segmen lainnya yaitu masyarakat 3T (terdepan, terluar dan tertinggal), pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM), serta pelajar maupun santri.
Otto menjelaskan, keterbatasan fisik, mental, intelektual, dan sensorik dalam masyarakat membuat penyandang disabilitas menemui hambatan yang menyulitkan untuk berpartisipasi penuh dan efektif berdasarkan kesamaan hak dengan masyarakat pada umumnya.
"Kesenjangan hak ini yang menjadi perhatian khusus OJK dan pemerintah menetapkan penyandang disabilitas menjadi sasaran literasi dan inklusi keuangan," tuturnya.
Selain itu penyandang disabilitas merupakan kelompok yang rentan terhadap kejahatan dalam sektor jasa keuangan dikarenakan kurangnya interaksi dan partisipasi dalam masyarakat, karena keterbatasannya serta indeks literasi yang masih rendah.
BACA JUGA:
Dengan menjadikan penyandang disabilitas sebagai sasaran literasi dan inklusi keuangan diharapkan dapat memperluas akses keuangan bagi setiap lapisan masyarakat dan memberikan akses keuangan, serta literasi keuangan yang dapat membantu penyandang disabilitas lebih sejahtera dan memerhatikan kesamaan hak disabilitas dalam masyarakat.
Dalam Strategi Literasi dan Inklusi Keuangan Indonesia (SNLKI) 2021-2025 telah disusun sasaran prioritas peningkatan literasi dan inklusi keuangan setiap tahunnya.
Semua sasaran tersebut mewakili setiap segmen masyarakat Indonesia, agar peningkatan literasi dan inklusi keuangan merata di setiap lapisan masyarakat, termasuk di antaranya para penyandang disabilitas.