JAKARTA - Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita mengajak industri manufaktur untuk menggunakan platform 'Udaraku' untuk meningkatkan ketangguhan dan kesadaran lingkungan nasional.
Platform "Udaraku" sendiri merupakan platform besutan Balai Besar Standardisasi dan Pelayanan Jasa Pencegahan Pencemaran Industri (BBSPJPPI) yang dibuat berbasis IoT (Internet of Things) dan menampilkan dashboard yang menyediakan informasi data kualitas udara secara real time Indeks Standar Pencemar Udara (ISPU) sesuai P.14/MENLHK/SETJEN/KUM.1/7/2020.
Menperin Agus menyebut, pemanfaatan aplikasi Udaraku ini juga sejalan dengan Peta Jalan Making Indonesia 4.0 yang mendorong industri memanfaatkan teknologi.
"Optimalisasi teknologi oleh unit kerja teknis di lingkungan Kemenperin adalah salah satu cara efektif dalam berkontribusi mengatasi tantangan di sektor industri dan akan mendukung peningkatan efisiensi, inovasi serta daya saing industri nasional," kata Agus saat acara Peresmian Fasilitas Produksi Obat Bahan Alam (House of Wellness) sekaligus Launching Platform Udaraku di Jakarta, Selasa, 6 Februari.
Agus mengatakan, inovasi teknologi yang diterapkan tersebut perlu mempertimbangkan faktor mitigasi risiko kerusakan lingkungan sebagai bukti komitmen industri terhadap pelestarian lingkungan.
Oleh karena itu, Agus mengapresiasi Balai Besar Standardisasi dan Pelayanan Jasa Pencegahan Pencemaran Industri (BBSPJPPI) sebagai unit pelaksana di bawah Badan Standardisasi dan Kebijakan Jasa Industri (BSKJI), yang telah berdedikasi penuh untuk memajukan inovasi teknologi yang bermanfaat, mendukung industri dan masyarakat dalam memenuhi regulasi serta mengurangi risiko kerusakan lingkungan.
Dia menilai, pelaku industri perlu mengintegrasikan Udaraku dalam operasional kesehariannya. Sehingga, industri dapat memberikan kontribusi nyata pada kesejahteraan masyarakat.
"Saya mengajak seluruh masyarakat industri untuk bersama-sama mendukung kemajuan sektor industri kami yang independen, maju, adil dan inklusif. Salah satu langkahnya dengan mendorong penciptaan industri yang berkelanjutan serta bertanggung jawab terhadap lingkungan," tuturnya.
Dengan platform Udaraku, diharapkan akan membantu industri untuk berkontribusi dalam pemantauan kualitas udara secara aktif serta dapat berkontribusi dalam pemenuhan kebutuhan regulasi bagi industri.
Pada kesempatan sama, Kepala BSKJI Kemenperin Andi Rizaldi menyebut, Udaraku merupakan platform monitoring yang efektif dan mempermudah dalam pengumpulan data secara komprehensif dalam rangka evaluasi.
"Selain data kualitas udara secara real time Indeks Standar Pencemar Udara (ISPU), Udaraku memungkinkan industri untuk mampu mengevaluasi sesuai kebutuhan atas data yang disajikan," ungkapnya.
Dengan demikian, kata Andi, pengembangan platform Udaraku perlu terus didorong dan ditambahkan poin lokasi sensornya hingga ke seluruh pelosok Indonesia.
BACA JUGA:
Menurut dia, pemenuhan kebutuhan sensor berbiaya rendah juga menjadi poin pertimbangan utama dalam mengembangkan Udaraku.
"Pertimbangan lainnya adalah Udaraku dapat dikembangkan secara fleksibel hingga nantinya dapat memberikan fitur prakiraan kualitas udara ke depan dari setiap lokasi dan rekomendasi untuk rencana aksi," imbuhnya.
Adapun implementasi SNI 9178:2023 tentang Uji Kinerja Alat Pemantauan Kualitas Udara yang Menggunakan Sensor Berbiaya Rendah melalui Udaraku adalah bukti nyata fokus BBSPJPPI untuk industri. Diharapkan, Udaraku dapat dimanfaatkan oleh industri dan pemangku kepentingan dengan jaminan keamanan data yang terjaga.