Bagikan:

JAKARTA - Kementerian Koperasi dan UKM (Kemenkop UKM) mengungkapkan, hingga saat ini sudah ada sekitar 65 juta pelaku UMKM yang tersebar di seluruh Indonesia.

Deputi Bidang Kewirausahaan Kemenkop UKM Siti Azizah menyayangkan belum adanya inovasi dari para pelaku UMKM untuk mengembangkan bisnisnya ke sektor lain.

"Memang 65 juta pelaku UMKM itu sudah lebih dari cukup sebetulnya, tapi sayangnya kenapa, 'ya yang expo itu selalu kerupuk keripik'," ujar Siti Azizah dalam Open Call Entrepreneur Development (Entredev) 2024 di Jakarta, Selasa, 6 Februari.

Siti Azizah bercerita bahwa dalam setiap kunjungannya bersama Menteri Teten, hal yang selalu ditemukan adalah banyaknya pelaku UMKM berjualan kerupuk dan keripik.

Padahal, kata dia, Indonesia memiliki sumber daya alam yang mumpuni, mulai dari sektor pertanian, perikanan, hingga peternakan.

"Jadi, selama tiga tahun ini kalau saya kunjungan dengan pak menteri selalu beliau mengatakan 'kenapa ya yang expo itu selalu kerupuk keripik?' Yang expo kerupuk dan keripik itu jangan diperbanyak. Jadi, cari yang berbasis teknologi dan inovasi supaya mereka berkelanjutan," katanya.

Menurut Siti Azizah, Indonesia membutuhkan pelaku-pelaku UMKM yang berinovasi. Sehingga, mampu mendongkrak daya saing di pasar global dan bisa berkontribusi dalam perekonomian nasional.

"(Inovasi) itu yang kami butuhkan karena Indonesia ini sangat kaya. Kami punya pertanian, peternakan dan perikanan," ucapnya.

Oleh karena itu, Kemenkop UKM menyelenggarakan Open Call Entrepreneur Development (Entredev) 2024.

Hal ini dilakukan sebagai upaya untuk menciptakan wirausaha-wirausaha yang inovatif dan tentunya berkelanjutan.

"Harapan kami melalui Entredev 2024 ini kami bisa sekali lagi menciptakan wirausaha-wirausaha yang inovatif berbasis teknologi dan tentunya berkelanjutan. Jadi, program ini memang memberikan dampak yang sangat positif sehingga kami lanjutkan," imbuhnya.