JAKARTA - Omzet pedagang makanan tradisional di Rangkasbitung Kabupaten Lebak,Provinsi Banten sejak dua pekan terakhir merangkak naik karena permintaan konsumen meningkat.
"Kami sekarang bisa menghasilkan omzet Rp4 juta dari sebelumnya Rp1 juta per hari," kata Awa (45) seorang pemilik Toko Najwa yang menjual aneka makanan tradisional di Jalan Sunan Bonang Rangkasbitung Kabupaten Lebak, dilansir Antara, Minggu, 31 Oktober.
Naiknya omzet penjualan itu sehubungan kasus pandemi di Kabupaten Lebak menurun drastis.
Pemerintah daerah kembali membolehkan kegiatan ekonomi, namun tetap mematuhi protokol kesehatan (prokes). Kebanyakan permintaan makanan tradisional warga lokal juga ada dari luar daerah untuk dijadikan oleh-oleh setelah mengunjungi wisata budaya Badui.
Meningkatnya permintaan makanan tradisional tentu cukup membantu pendapatan pelaku UMKM. Sebab, mereka partai pedagang makanan tradisional dipasok dari pelaku UMKM.
Produk makanan tradisional itu, seperti keripik pisang, kerupuk emping, kaceprek, gula semut aren, gula cetak aren, labeur jahe dan ranginang.
Begitu juga sale pisang, rangining, keripik singkong, keripik sukun, pare-pare dan lainnya.
Harga produk makanan tradisional mulai harga Rp10 ribu hingga Rp300 ribu per kg.
"Kami berharap omzet pendapatan kembali normal setelah satu tahun lebih tampak lesu penjualan, " katanya menambahkan.
BACA JUGA:
Begitu juga pedagang lainnya, Nita (30) mengaku kini omzet pendapatan mulai merangkak naik dan bisa menghasilkan Rp5 juta dari sebelumnya Rp 1,5 juta per hari.
Mereka para konsumen membeli makanan tradisional itu untuk dikonsumsi bersama anggota keluarga.
Keunggulan produk makanan tradisional itu karena organik tanpa menggunakan pengawet. "Kami berharap pandemi berakhir sehingga bisa meningkatkan pertumbuhan ekonomi warga, " katanya.
Lukman, seorang konsumen mengatakan dirinya kini memborong gula aren, kerupuk emping dan sale pisang hingga Rp800 ribu.
Makanan tradisional itu untuk oleh-oleh ke Majalengka. "Kami seringkali membeli oleh-oleh ke sini jika menengok anak di Lebak," katanya.
Sementara itu, Ilah, seorang pelaku UMKM di Rangkasbitung mengatakan pihaknya kini mulai merangkak naik permintaan pasar.
Kami sepekan ini bisa meraup keuntungan brsih Rp5 juta dari sebelumnya Rp2 juta per dua pekan, " kata Ilah yang produksi kerupuk emping