YOGYAKARTA – Seseorang yang sedang merintis bisnis perlu memisahkan uang pribadi dan uang usaha agar dapat mengetahui besaran laba yang dihasilkan dari kegiatan bisnis. Akan tetapi, mengaplikasikan cara memisahkan uang pribadi dan uang usaha bukanlah perkara mudah. Dibutuhkan komitmen yang kuat, termasuk disiplin dalam mengatur laporan keuangan agar dapat memisahkan uang untuk pentingan pribadi dan bisnis.
Lantas, bagaimana cara memisahkan uang pribadi dan uang usaha? Mari simak penjelasannya berikut ini.
Cara Memisahkan Uang Pribadi dan Uang Usaha
Dirangkum dari berbagai sumber, Rabu, 24 Januari 2024, berikut cara memisahkan uang pribadi dan uang usaha yang perlu diketahui oleh pegiat bisnis:
1. Membuat dua rekening yang berbeda
Cara memisahkan uang pribadi dan uang usaha yang pertama adalah dengan membuat dua rekening yang berbeda. Satu rekening digunakan untuk kepentingan pribadi dan satu lagi untuk keperluan transaksi bisnis.
Dengan memisahkan rekening pribadi dan rekening usaha, Anda dapat mengatur keuangan dengan lebih mudah.
Selain itu, cara ini juga memudahkan Anda ketika ingin melihar arus kas uang usaha ataupun kondisi keuangan pribadi. Melalui pemisahan rekening, Anda dapat mengetahui secara pasti apakah bisnis yang sedang dirintis sudah mengasilkan untung atau sebaliknya.
2. Mengelola usaha dengan baik
Bila Anda sudah memisahkan uang pribadi dan uang usaha di rekening yang berbeda, maka langkah selanjutnya adalah mengelola usaha dengan baik.
Pemisahan rekening pribadi dan rekening bisnis memungkinkan Anda untuk mengembangkan usaha secara maksimal. Caranya, buat perhitungan anggaran pengeluaran rutin untuk kepentingan bisnis. Perkirakan pemasukan yang sudah rutin diperoleh, setelah itu Anda juga perlu disiplin dalam melakukannya, seperti mengarsipkan tagihan dan nota pembelanjaan.
3. Menggaji diri sendiri
Tips yang ketiga adalah menyisihkan sebagian keuntungan yang didapat dari kegiatan usaha untuk menggaji diri sendiri. Ini merupakan hal yang sangat penting lantaran dapat meminimalkan kemungkinan terjadinya penggunaan seluruh keuntungan untuk kepentingan pribadi.
Aplikasikan tips ini dengan disiplin membayar gaji kecil untuk diri sendiri. Bila keuangan dalam bisnis sudah mulai meningkat, tingkatkan jumlah gaji tersebut hingga pada akhirnya Anda bisa mempekerjakan dan membayar karyawan dengan upah yang layak.
4. Evaluasi dan analisa kondisi keuangan
Setiap pekan, pemilik bisnis perlu melakukan evaluasi keuangan agar dapat mengetahui pergerakan modal usaha dan keuntungan yang diperoleh. Catat dengan baik dan rapi semua hal yang berkaitan dengan usaha Anda.
Selain melakukan evaluasi, Anda juga perlu menganalisa kondisi keuangan secara berkala. Ini bisa dilakukan setiap 3 bulan sekali. Jangan lupa untuk memperhatikan kondisi keuangan dan utang bila Ada.
5. Mengalokasikan keuntungan dengan tepat
Tips yang terakhir, alokasikan keuntungan yang didapat dari kegiatan bisnis dengan tepat. Terkait hal ini, Anda bisa menggunakan formula 2,5 : 15 : 20 : 30: 32,5. Maksud dari formula tersebut yakni:
- Menyisihkan 2,5 persen untuk zakat.
- Menyisihkan 15 persen untuk ditabung atau investasi.
- Menyisihkan 20 persen untuk cicilan utang modal.
- Menyisihkan 30 persen untuk kepentingan pribadi.
- Menyisihkan 32,5 persen untuk pengembangan usaha.
Demikian informasi tentang cara memisahkan uang pribadi dan uang usaha. Semoga artikel ini dapat menambah wawasan para pembaca setia VOI.ID.